Hari / Tanggal : Senin 27 Oktober 2025
Fase / Kelas : C / 5 Saudah
Muatan Pembelajaran :
1. Matematika : Pecahan
2. Bahasa Indonesia : Imbuhan Me-
3. Seni Rupa : Karya Seni Makrame
Capaian Pembelajaran Matematika
Elemen Bilangan
Pada akhir fase C, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 1.000.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan uang. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan cacah sampai 100.000.
CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA:
Elemen Berbicara dan Mempresentasikan
Peserta didik mampu menyampaikan informasi secara lisan untuk tujuan menghibur dan meyakinkan mitra tutur sesuai kaidah dan konteks. Peserta didik mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu memilih kata yang tepat sesuai dengan norma sosial budaya. Peserta didik mampu menyampaikan informasi dengan fasih dan santun. Peserta didik mampu menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik mampu mempresentasikan gagasan, hasil pengamatan, dan pengalaman dengan logis, sistematis, efektif, dan kritis; mempresentasikan imajinasi secara kreatif.
CAPAIAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA
Elemen Mengalami
Pada akhir fase C, peserta didik memahami unsur rupa dan prinsip desain di lingkungan sekitarnya. Peserta didik menyimpulkan hasil pengamatan dan pemahaman pada perpaduan unsur dalam prinsip desain.
1. Matematika : Pecahan
2. Bahasa Indonesia : Imbuhan Me-
3. Seni Rupa : Karya Seni Makrame
Capaian Pembelajaran Matematika
Elemen Bilangan
Pada akhir fase C, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 1.000.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan uang. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan cacah sampai 100.000.
CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA:
Elemen Berbicara dan Mempresentasikan
Peserta didik mampu menyampaikan informasi secara lisan untuk tujuan menghibur dan meyakinkan mitra tutur sesuai kaidah dan konteks. Peserta didik mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu memilih kata yang tepat sesuai dengan norma sosial budaya. Peserta didik mampu menyampaikan informasi dengan fasih dan santun. Peserta didik mampu menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik mampu mempresentasikan gagasan, hasil pengamatan, dan pengalaman dengan logis, sistematis, efektif, dan kritis; mempresentasikan imajinasi secara kreatif.
CAPAIAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA
Elemen Mengalami
Pada akhir fase C, peserta didik memahami unsur rupa dan prinsip desain di lingkungan sekitarnya. Peserta didik menyimpulkan hasil pengamatan dan pemahaman pada perpaduan unsur dalam prinsip desain.
Apa kabar anak sholih sholihah.........
Semoga anak-anak Bu Guru selalu dalam keadaan sehat walaf'iyah ....
Adapun tujuan pembelajaran hari ini murid dapat menghitung perkalian dan pembagian berbagai pecahan termasuk pecahan campuran, memahami imbuhan me- dan dapat belajar membuat simpul pada contoh hasil karya makrame.
Matematika
Perkalian dan pembagian pecahan
Untuk mengalikan pecahan, kalikan pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut, lalu sederhanakan hasilnya. Jika terdapat pecahan campuran, ubah terlebih dahulu menjadi pecahan biasa. Jika mengalikan dengan bilangan bulat, ubah bilangan bulat tersebut menjadi pecahan biasa.
Bahasa Indonesia
Dalam
menulis penulisan resmi misalnya dalam hal surat-menyurat resmi,
penulisan karya ilmiah, penulisan berita, menulis laporan, dan lainnya)
sering kali secara tidak sadar kita menggunakan kata-kata yang salah
karena tidak sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia. Berdasarkan kaidah
EYD, kata dasar yang diawali dengan huruf K, P, S, dan T akan melebur
jika bertemu dengan imbuhan “me-“.

namun jika kata tersebut diawali konsonan ganda maka tidak luruh. Misal: kata “mentransfer” bukan “mentransfer”. Kemudian untuk kata yang hanya terdiri dari 1 suku kata, maka awalan me- berubah menjadi menge-. Misal: cat –> mengecat, tik–> mengetik. Berikut ini beberapa contoh kalimat yang menggunakan awalan me dengan kata dasar berawalan KPSS.
1.Contoh Kalimat Awalan Me- dengan Kata Dasar Berawalan Huruf K
Bibiku sedang mengukus kue bolu buatannya. (mengukus: me- + kukus)
Perusahaan tekstil tersebut telah mengontrak sejumlah karyawan baru. (mengontrak: me- + kontrak)
Adonan kue itu semakin mengembang. (mengembang: me- + kembang)
Pak Budi sedang mengkredit sepeda motor. (mengkredit: me + kredit)
2. Contoh Kalimat Awalan Me- dengan Kata Dasar Berawalan Huruf P
Paman sedang memaku kayu. (memaku: me- + paku)
Arman sedang memalu paku yang ada di atas permukaan kayu. (memalu: me+ palu)
Perusahaan tersebut sudah memproduksi sejumlah makanan. (memproduksi: me- + produksi)
Para pekerja memprotes kebijakan gaji perusahaan tersebut. (memprotes: me- + protes)
Amin mempunyai seekor kucing di rumahnya. (mempunyai: me- + punyai)
3. Contoh Kalimat Awalan Me- dengan Kata Dasar Berawalan Huruf T
Lasmini sedang menulis puisi. (menulis: me- + tulis)
Darno menuduh Amir sebagai pelaku pencurian motor tersebut. (menuduh: me- + tuduh)
Rahayumenangiskarena diganggu teman-temannya. (menangis: me- + tangis)
Pah Agus menelpontemannya yang tinggal di Jakarta. (menelpon: me- + telepon)
4. Contoh Kalimat Awalan Me- dengan Kata Dasar Berawalan Huruf S
Wawan sedang menyapu halaman rumahnya. (menyapu: me- + sapu)
Pak Polisi itu sedang menyamar menjadi teman pelaku. (menyamar: me- + samar)
Perusahaan itu telah menyuplai produk-produknya ke sejumlah toko. (menyuplai: me- + suplai)
Program perpustakaan keliling tersebut diharapkan mampu menstimulasi orang-orang untuk mau membaca buku. (menstimulasi: me- + stimulasi)

namun jika kata tersebut diawali konsonan ganda maka tidak luruh. Misal: kata “mentransfer” bukan “mentransfer”. Kemudian untuk kata yang hanya terdiri dari 1 suku kata, maka awalan me- berubah menjadi menge-. Misal: cat –> mengecat, tik–> mengetik. Berikut ini beberapa contoh kalimat yang menggunakan awalan me dengan kata dasar berawalan KPSS.
1.Contoh Kalimat Awalan Me- dengan Kata Dasar Berawalan Huruf K
Bibiku sedang mengukus kue bolu buatannya. (mengukus: me- + kukus)
Perusahaan tekstil tersebut telah mengontrak sejumlah karyawan baru. (mengontrak: me- + kontrak)
Adonan kue itu semakin mengembang. (mengembang: me- + kembang)
Pak Budi sedang mengkredit sepeda motor. (mengkredit: me + kredit)
2. Contoh Kalimat Awalan Me- dengan Kata Dasar Berawalan Huruf P
Paman sedang memaku kayu. (memaku: me- + paku)
Arman sedang memalu paku yang ada di atas permukaan kayu. (memalu: me+ palu)
Perusahaan tersebut sudah memproduksi sejumlah makanan. (memproduksi: me- + produksi)
Para pekerja memprotes kebijakan gaji perusahaan tersebut. (memprotes: me- + protes)
Amin mempunyai seekor kucing di rumahnya. (mempunyai: me- + punyai)
3. Contoh Kalimat Awalan Me- dengan Kata Dasar Berawalan Huruf T
Lasmini sedang menulis puisi. (menulis: me- + tulis)
Darno menuduh Amir sebagai pelaku pencurian motor tersebut. (menuduh: me- + tuduh)
Rahayumenangiskarena diganggu teman-temannya. (menangis: me- + tangis)
Pah Agus menelpontemannya yang tinggal di Jakarta. (menelpon: me- + telepon)
4. Contoh Kalimat Awalan Me- dengan Kata Dasar Berawalan Huruf S
Wawan sedang menyapu halaman rumahnya. (menyapu: me- + sapu)
Pak Polisi itu sedang menyamar menjadi teman pelaku. (menyamar: me- + samar)
Perusahaan itu telah menyuplai produk-produknya ke sejumlah toko. (menyuplai: me- + suplai)
Program perpustakaan keliling tersebut diharapkan mampu menstimulasi orang-orang untuk mau membaca buku. (menstimulasi: me- + stimulasi)
5. Contoh Kalimat Awalam Me- dengan Kata Dasar Konsonan Rangkap
KPK mengklarifikasi kekayaan Kadinkes Lampung Reihana Wijayanto hari ini me + klarifikasi menjadi mengklarifikasi)
DPR ramai-ramai mengkritik 'Kebijakan Terakhir' Jokowi di 2024 (me + kritik menjadi mengkritik )
Cara memplester dinding rumah dengan benar agar tidak retak (me + plester menjadi memplester
Warga memprotes pengantian nama jalan di Jakarta (me + protes menjadi memprotes
Petugas mensterilkan lokasi robohnya atap selasar Gedung BEI. (me + steril menjadi mensterilkan
Penulisan kata berawalan meN- yang dirangkai dengan kata yang diawali huruf k, p, s, t:
Fonem k, p, t, s LULUH jika setelah awalan meN- diikuti oleh kata dasar yang berawalan huruf k, p, t, s. Misalnya: memengaruhi (meN- + pengaruh), memesona (meN- + pesona), mengarantina (meN- + karantina), dan sebagainya.
Fonem k, p, t, s TIDAK LULUH jika setelah awalan meN- diikuti oleh kata dasar yang diawali dengan kluster/konsonan rangkap. Misalnya: memprakarsai, mengkriminalkan, mengklasifikasi, dan sebagainya.
Fonem k, p, t, s TIDAK LULUH jika setelah awalan meN- diikuti oleh kata berimbuhan yang berawal dengan huruf k, p, t, s. Misalnya: mempertaruhkan, memperluas, dan sebagainya.
Latihan 1: Melengkapi kalimat
1. Ayah (bawa) bekal nasi dan rendang ke kantor. Kata berawalan me- yang tepat adalah ........
2. Rambut kakekku mulai (putih). Kata berawalan me- yang tepat adalah ......
3. Adikku (dapat) hadiah sebagai kado ulang tahunnya. Kata berawalan me- yang tepat adalah .....
4. Dodi selalu (sapu) semua ruangan supaya rumahnya tetap bersih. Kata berawalan me- yang tepat adalah ......
5. Ibuku (payung) adik supaya ia tidak kehujanan. Kata berawalan me- yang tepat adalah ...
Seni Rupa
Membuat Karya Makrame
Pada
Pembelajaran Unit 4 ini siswa diajak untuk membuat karya seni makrame
sederhana dengan bentuk yang disukai sesuai dengan teknik dan fungsinya.
A. Definisi Makrame
Makrame
dapat diartikan sebagai bentuk seni kerajinan simpul-menyimpul rantaian
benang dari awal sampai akhir suatu hasil karya dengan membuat berbagai
simpul pada rantai benang tersebut sehingga terbentuk lembaran atau
rumbai. Banyak jenis kerajinan makrame yang sekitar kita misalnya:
perlengkapan rumah tangga, topi, sarung tangan, kaos kaki, tas, gesper,
gelang, hiasan dinding,dan berbagai benda fungsional lainnya.
Menurut
Saraswati (1986), makrame berasal dari kata Bahasa Arab Mucharam
artinya susunan kisi-kisi, sedangkan kata makrame dari Turki yang
berarti rumbai- rumbai atau Migrama yang artinya penyelesaian
(penyempurnaan) garapan lap dan selubung muka dengan simpul. Jadi dapat
dikatakan bahwa pengertian Makrame yaitu hasil kerajinan kriya tekstil
dengan teknik simpul yang menggunakan tali atau benang.
B. Membuat Karya Seni Makrame
Dalam
pembelajaran ini, setelah siswa mengenal dan menguasai berebagai jenis
simpul pada unit pembelajaran sebelumnya, siswa diminta mempraktikkan
membuat karya seni makrame dari berbagai jenis simpul dalam karya seni
makrame dengan arahan dari guru dengan kreasinya sendiri, dapat membuat
berbagai produk karya seni makrame sesuai kreatifitas dan keinginannya
siswa sendiri.
Bahan baku pembuatan makrame
umumnya dibuat dari berbagai macam tali. Tali yang digunakan sesuai
dengan produk makrame yang akan dibuat, umumnya tali dipilih yang
berasal dari bahan yang lembut, kuat dan tidakterlalu elastis. Jenis
tali yang dapat digunakan untuk pembuatan makrame antara lain adalah:
benang katun mutiara, benang katun, tali linen,dan benang wool. Dalam
membuat karya seni makrame tersebut dapat dari bahan-bahan yang tersedia
di sekitar mereka untuk menghas ilkan karya seni makrame yang indah.
C. Langkah-Langkah Membuat Karya Seni Gelang Makrame
Sebelum
membuat makrame, hal pertama yang perlu disiapkan adalah alat dan bahan
yang akan digunakan pada proses pembuatan makrame. Beberapa alat dan
bahan yang digunakan antara lain sebagai berikut.
Alat:
Beberapa alat yang digunakan dalam proses pembuatan makrame antara lain sebagai berikut.
- Alat potong : Cutter, Gunting, Pisau, alat potong lainnya
- Penahan: Pensil, kayu, Ranting pohon, dan lain-lain
Bahan:
Bahan
utama dalam pembuatan makrame adalah benang atau tali sisanya adalah
bahan penambah seperti manik-manik, gesper, handel, karet gelang, dan
lem sesuai dengan barang yang akan dibuat. Berikut ini beberapa bahan
yang digunakan untuk membuat makrame.
- Benang katun mutiara, benang katun, tali linen, tali cina, tali acrylic, tali jute, tali kulit, tali nylon, dan benang wool.
- Bahan alternatif: Tali kasur, Tali ijuk, Tali sabut kelapa, Tali akar, Tali yang tersedia di daerah sekitar.
- Manik-manik , biji-bijian, cangkang kerang, cangkang molusca, dan lain-lain untuk hiasan tambahan.
Berikut
adalah langkah-langkah pembuatan karya seni makrame untuk membuat
gelang tangan dengan kreativitas sendiri, dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
- Potonglah tali sesuai kebutuhan dan lipatlah bagian tali terbagi dua dan sama panjang;
- Buatlah simpul kepala dengan pelipatkannya pada kayu, pensil, atau kaitkan dengan paku, lem, isolasi, dan lain-lain;
- Buatlah dengan menerapkan simpul ganda seperti pada unit sebelumnya;
- Kemudian tali yang berada di tengah dibiarkan bergantung bebas, sementara bagian tali paling kanan diangkat sehingga menindih dua tali yang tergantung bebas dan seterusnya sampai dengan panjang yang diinginkan;
- Ikatlah pada bagian akhir simpul denga ikatan mati agar tidak mudah terlepas;
- Potonglah sisa tali yang tidak di gunakan agar terlihat lebih rapi;
- Cobalah pada tangan untuk mengukur panjang simpulan yang dibutuhkan;
- Karya seni makrame gelang tali dengan simpul ganda telah selesai.
Demikian
pembelajaran hari ini, semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan,
Jangan lupa sholat lima waktu dan murojaah surah-surah pendek.
Mari kita tutup pembelajaran hari ini dengan membaca hamdalah



Tidak ada komentar:
Posting Komentar