Capaian  Pembelajaran Matematika

Elemen Bilangan

Pada akhir fase C, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 1.000.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan uang. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan cacah sampai 100.000.

CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA:

3.      Elemen Berbicara dan Mempresentasikan

Peserta didik mampu menyampaikan informasi secara lisan untuk tujuan menghibur dan meyakinkan mitra tutur sesuai kaidah dan konteks. Peserta didik mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu memilih kata yang tepat sesuai dengan norma sosial budaya. Peserta didik mampu menyampaikan informasi dengan fasih dan santun. Peserta didik mampu menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik mampu mempresentasikan gagasan, hasil pengamatan, dan pengalaman dengan logis, sistematis, efektif, dan kritis; mempresentasikan imajinasi secara kreatif.

4.      Elemen Menulis

Peserta didik mampu menulis berbagai teks sederhana berdasarkan gagasan, hasil pengamatan, pengalaman, dan imajinasi. Peserta didik mampu menuliskan hasil pengamatan yang menjelaskan hubungan kausalitas (sebab akibat) untuk meyakinkan pembaca. Peserta didik mampu menggunakan kaidah kebahasaan dan kesastraan untuk menulis teks sesuai dengan konteks dan norma sosial budaya. Peserta didik mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik terampil menulis teks dalam tulisan Latin dan tegak bersambung.

CAPAIAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA

1.      Elemen Mengalami

Pada akhir fase C, peserta didik memahami unsur rupa dan prinsip desain di lingkungan sekitarnya.  Peserta didik menyimpulkan hasil pengamatan dan pemahaman pada perpaduan unsur dalam prinsip desain.

Apa kabar anak sholih sholihah.........

semoga anak-anak Bu Guru selalu dalam keadaan sehat walaf'iyah ....
    Adapun tujuan pembelajaran hari ini murid dapat mengerjakan soal sumatif dengan baik dan benar, mengidentifikasi unsur intrinsik cerita.
    
   Matematika
   Kerjakan soal berikut dengan tepat!
  1.  Bilangan 31.600 dibaca...
   2.  Delapan puluh ribu empat ratus satu ditulis....
   3.  Pada bilangan 39.670, angka 9 berada pada nilai tempat....
   4.  98.026, 5.268, 74.883,  Urutan bilangan dari terkecil adalah ..... 
   5.  Dekomposisi dari 67.458 = ..............puluh ribuan + ......ribuan  
        +.....ratusan + .....puluhan +....satuan 
   6. Sebuah pabrik memproduksi 53.500 pasang sandal pada bulan Agustus. Di bulan berikutnya diproduksi 23.408 pasang sandal. Total produksi sandal di dua bulan tersebut adalah....

7. Sebuah toko kue membutuhkan 82.500 gram tepung. Jika di toko terdamasih terdapat 42.350 gram tepung, maka banyak tepung yang harus dibeli pemilik toko kue tersebut adalah... 

8.  9532  x 15 = ...... 

9.    648  :   2  = ........ 

10.  Hasil dari 4500 : 3 adalah....
   
  Bahasa Indonesia
                           
     
Unsur intrinsik cerita adalah bagian-bagian atau elemen-elemen yang membangun dan menyusun sebuah cerita dari dalam, mencakup tujuh unsur utama: tema, tokoh dan penokohan, alur, latar, sudut pandang, amanat, dan gaya bahasa. 
Berikut adalah penjelasan dari masing-masing unsur: 
  1. 1. Tema: 
    Gagasan pokok atau pesan utama yang menjadi dasar sebuah cerita. 
  2. 2. Tokoh dan Penokohan: 
    Tokoh adalah karakter dalam cerita, sedangkan penokohan adalah cara pengarang menampilkan karakter dan sifat-sifat tokoh tersebut. 
  3. 3. Alur (Plot): 
    Rangkaian peristiwa atau jalannya cerita dari awal hingga akhir, yang bisa berupa alur maju, mundur, atau campuran. 
  4. 4. Latar (Setting): 
    Latar tempat, waktu, dan suasana yang melatari terjadinya peristiwa dalam cerita. 
  5. 5. Sudut Pandang (Point of View): 
    Cara pandang pengarang dalam menyampaikan cerita kepada pembaca, misalnya sebagai orang pertama (aku) atau orang ketiga (dia/mereka). 
  6. 6. Amanat: 
    Pesan atau nasihat yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca melalui cerita. 

Ayo berlatih 
   1. Unsur intrinsik yang menjadi dasar cerita dan gagasan pokok yang disampaikan pengarang adalah...
a. Alur             b. Latar                    c. tema                   d. Tokoh
2. Bagian cerita yang menggambarkan tokoh-tokoh dan sifat-sifatnya adalah...
a. Sudut pandang                            b. Gaya bahasa
c. Penokohan                                   d. Amanat
3. Perhatikan kalimat berikut: "Budi selalu membantu ibunya di rumah, bahkan saat sedang hujan." Kalimat tersebut menjelaskan tentang tokoh Budi dan sikapnya. Ini termasuk unsur intrinsik...
a. Latar waktu                                                       b. Alur maju
c. Penokohan                                                        d. Sudut pandang orang pertama
4. Jalan cerita dalam sebuah cerita pendek disebut...
a. Tema                      b. Tokoh                 c. Amanat                 d. Alur

5. Tempat dan waktu terjadinya peristiwa dalam cerita merupakan bagian dari unsur intrinsik...
a. Tema                b. Sudut pandang           c. Latar                      d. Alur

Seni Budaya
Prinsip Ritme

A. Pengertian Prinsip Ritme
Sebuah karya seni yang dihasilkan seorang seniman, desainer atau perancang, pasti terdiri dari unsur-unsur seni rupa yang bersatu menjadi kesatuan utuh sehingga dapat dinikmati secara visual. Salah satu dariprinsip-prinsip tersebut adalah ritme, siswa dapat menentukan prinsip ritme dalam seni rupa dengan memperhatikan susunan yang terdapat dalam sebuah karya seni, dari sinilah sebuah karya seni biasa bernilai estetika tinggi dan sangat indah.

Menurut Rathus (2008:239), ritme dapat dilihat dengan pengelompokan unsur-unsur bentuk yang repetitif seperti garis, bentuk, dan warna. Sedikit perubahan dalam ritme, baik dalam seni musik maupun seni rupa, dapat menambah daya tarik, tetapi perubahan yang besar dapat menyebabkan kesan tidak mengenakkan.

Untuk menganalisis unsur seni rupa yang membentuk ritme tersebut, tidak terlepas dari mengamati cara penyusunan atau pengaturan unsur-unsur rupa dengan karakter yang berbeda dalam sebuah karya seni yang menunjukkan keterpaduan yang saling mangisi sehingga membentuk suatu karya seni yang indah, Menurut Malins (1980:9), dalam menikmati karya seni lukis kepuasan estetik diperoleh dengan mengenali dan memahami kualitas pektorilnya, yaitu ritme, keselarasan, gerak atau pola.

B. Menggambar Prinsip Ritme
Dalam sebuah karya seni rupa, irama atau ritme dapat berupa pengulangan bentuk, warna, atau motif. Pengulangan ini bebas dilakukan sesuai selera sang seniman. Irama perubahan dari besar ke kecil disebut irama progresif, sedangkan dari kecil ke besar disebut irama mengalun. Irama dengan pengulangan bentuk, ukuran, dan warna yang sama disebut irama repetitif. Ada beberapa macam ritme dalam seni rupa, antara lain: 
  1. Ritme repetitif: Pengulangan bentuk, ukuran, dan warna yang sama 
  2. Ritme repetisi alternatif: Ritme yang mempunyai bagian yang lebih bervariasi dari ritme repetitif 
  3. Ritme progresi: Ritme gradasi yang ada di dalam sebuah karya seni 
  4. Ritme mengalir atau flowing: Ritme yang menyusun materi objek dengan gerak berkelanjutan dari kecil ke besar atau sebaliknya 

Dalam pembelajaran ini siswa diminta untuk menerapakan prinsip seni rupa dan dapat menciptakan gambar yang menunjukkan prinsip ritme dalam sebuah karya gambar dengan media kertas, ritme dapat diciptakan dengan pola repetisi dan dapat dibentuk dari pengulangan satu atau lebih unsur secara terus menerus baik teratur atau tidak teratur sehingga membentuk kesan keindahan tersendiri.
Prinsip Ritme
Alat dan bahan:
  1. Pensil/Pensil warna/Krayon/Spidol/alat mewarnai yang lain.
  2. Alternatif : Arang/Kapur/tumbuhan yang mengandung warna dan lain-lain
  3. Kertas A4/buku gambar (ketebalan dibebaskan).
  4. Alternatif : Kardus/papan kayu/media yang tersedia.
  5. Siswa dipersilahkan memilih dan mencoba alat bahan yang erbeda.
  6. Siswa dipersilahkan menggunakan alat yang tersedia di daerah sekitar.

Berikut ini salah satu contoh menggambar dengan prinsip ritme
Gambar Ritme
Irama dalam karya seni dapat timbul jika ada pengulangan yang teratur dari unsur yang digunakan. Irama dapat  terjadi pada karya seni rupa dari adanya pengaturan unsur garis, raut, warna, teksture, gelap-terang secara berulang-ulang. Pengulangan unsur bisa bergantian yang biasa disebut irama alternatif. Irama dengan perubahan ukuran (besar-kecil) disebut irama progresif. Irama gerakan mengalun atau Flowing dapat dilakukan secara kontinyu (dari kecil ke besar) atau sebaliknya. Irama repetitif adalah pengulangan bentuk, ukuran, dan  warna yang sama (monotun).

Demikian pembelajaran hari ini, semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan, Jangan lupa sholat lima waktu dan murojaah surah-surah pendek.  
    Mari kita tutup pembelajaran hari ini dengan membaca hamdalah.

Wassalamualaikum wr wb