Hari / Tanggal : Senin, 1 September 2025
Fase / Kelas : C / 5 Saudah
Muatan Pembelajaran
1. Matematika : KPK dan FPB
2. Bahasa Indonesia : Majas Metafora
3. Seni Rupa : Menggambar Prinsip Seni Rupa
Capaian Pembelajaran Matematika
Elemen Bilangan
Pada akhir fase C, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 1.000.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan uang. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan cacah sampai 100.000.
CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA:
3. Elemen Berbicara dan Mempresentasikan
Peserta didik mampu menyampaikan informasi secara lisan untuk tujuan menghibur dan meyakinkan mitra tutur sesuai kaidah dan konteks. Peserta didik mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu memilih kata yang tepat sesuai dengan norma sosial budaya. Peserta didik mampu menyampaikan informasi dengan fasih dan santun. Peserta didik mampu menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik mampu mempresentasikan gagasan, hasil pengamatan, dan pengalaman dengan logis, sistematis, efektif, dan kritis; mempresentasikan imajinasi secara kreatif.
4. Elemen Menulis
Peserta didik mampu menulis berbagai teks sederhana berdasarkan gagasan, hasil pengamatan, pengalaman, dan imajinasi. Peserta didik mampu menuliskan hasil pengamatan yang menjelaskan hubungan kausalitas (sebab akibat) untuk meyakinkan pembaca. Peserta didik mampu menggunakan kaidah kebahasaan dan kesastraan untuk menulis teks sesuai dengan konteks dan norma sosial budaya. Peserta didik mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik terampil menulis teks dalam tulisan Latin dan tegak bersambung.
CAPAIAN PEMBELAJARAN SENI RUPA
1. Elemen Mengalami
Pada akhir fase C, peserta didik memahami unsur rupa dan prinsip desain di lingkungan sekitarnya. Peserta didik menyimpulkan hasil pengamatan dan pemahaman pada perpaduan unsur dalam prinsip desain.
Apa kabar anak sholih sholihah.........
Contoh Majas Metafora beserta Artinya
Berikut ini contoh kalimat majas metafora yang disertai artinya. Kamu bisa menggunakan contoh-contoh berikut sebagai referensi, sekaligus mempelajari berbagai kata metafora yang bisa digunakan sebagai kiasan dalam karya sastra.
1. Sudah seminggu ini Budi makan hati akibat kejadian yang menimpanya.
Arti: Makan hati artinya menderita, sedih, susah hati, atau mendongkol.
2. Mari kita selesaikan semua permasalahan ini dengan kepala dingin.
Arti: Kepala dingin artinya bersikap sabar dan tenang.
3. Betty mendengar kabar burung itu dari Inez.
Arti: Kabar burung artinya rumor, gosip, atau berita yang belum tentu benar.
4. Jangan berkecil hati karena gagal, setidaknya kamu sudah pernah mencoba.
Arti: Kecil hati artinya agak marah, tersinggung, hilang keberanian, takut, tawar hatinya, atau kecewa.
5. Tidak ada seorang pun yang ingin menjadi sampah masyarakat di dunia ini.
Arti: Sampah masyarakat artinya orang yang hanya memberikan kontribusi negatif kepada masyarakat.
6. Bos itu sampai naik pitam karena berkali-kali memergoki karyawannya bolos kerja tanpa alasan.
Arti: Naik pitam artinya menjadi marah sekali, menjadi panas hati, menjadi pusing, menjadi pening, menjadi emosi.
7. Sang istri akhirnya angkat kaki dari rumah karena tidak tahan dengan suaminya yang abusif.
Arti: Angkat kaki artinya pergi meninggalkan suatu tempat.
8. Ayah dan Ibu sudah lebih banyak makan asam garam dibanding anak-anaknya yang masih muda.
Arti: Makan asam garam artinya memiliki banyak pengetahuan dan pengalaman hidup.
9. Kakek hidup sebatang kara di rumah berwarna jingga yang terletak di ujung jalan itu.
Arti: Sebatang kara artinya hidup sendirian, sudah tidak memiliki keluarga atau siapapun yang menemani.
10. Kedua negara tersebut masih terlibat perang dingin sampai tahun 50-an.
Arti: Perang dingin artinya perang atau perseteruan yang tidak melibatkan senjata atau serangan militer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar