Muatan Pembelajaran : 1. Bahasa Indonesia : Teks Prosedur 2. Seni Budaya : Karya Seni Makrame
CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA: Elemen Berbicara dan Mempresentasikan Peserta didik mampu menyampaikan informasi secara lisan untuk tujuan menghibur dan meyakinkan mitra tutur sesuai kaidah dan konteks. Peserta didik mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu memilih kata yang tepat sesuai dengan norma sosial budaya. Peserta didik mampu menyampaikan informasi dengan fasih dan santun. Peserta didik mampu menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik mampu mempresentasikan gagasan, hasil pengamatan, dan pengalaman dengan logis, sistematis, efektif, dan kritis; mempresentasikan imajinasi secara kreatif.
CAPAIAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA Elemen Mengalami Pada akhir fase C, peserta didik memahami unsur rupa dan prinsip desain di lingkungan sekitarnya. Peserta didik menyimpulkan hasil pengamatan dan pemahaman pada perpaduan unsur dalam prinsip desain.
Apa kabar anak sholih sholihah......... Semoga anak-anak Bu Guru selalu dalam keadaan sehat walaf'iyah .... Adapun tujuan pembelajaran hari ini murid dapat memahami teks prosedur dan dapat menjelaskan karya seni makrame dengan tepat.
Bahasa Indonesia
Akhiran Kan dan Lah
Akhiran adalah imbuhan yang dibubuhkan pada akhir sebuah kata. Dalam bahasa Indonesia,ada beberapa akhiran yang sering digunakan.
Akhiran -kan adalah akhiran yang mengubah kata dasar menjadi kata kerja.Kata kerja yang terbentuk menyatakan makna perintah. Contoh: ambilkan, dengarkan, pindahkan, tuangkan.
Akhiran -lah adalah akhiran yang mengubah kata dasar menjadi kata kerja. Kata kerja yang terbentuk menekankan kata dasarnya dan menyatakan perintah. Contoh: buatlah, gambarlah.
Latihan
Saatnya kalian melatih pemahaman tentang penggunaan imbuhan me- pada kalimat. Perhatikan gambar di bawah ini. Ini adalah Nina. Nina suka melukis. Ilustrasi di bawah ini menggambarkan urutan kegiatan Nina.
Sekarang, ubahlah kata-kata di dalam kurung dengan menambahkan imbuhan me-sehingga menjadi kalimat yang baik dan benar.
Pertama-tama, Nina menyiapkan alat-alat lukisnya. Kertas lukis, kuas, cat cair, segelas air, dan palet. Lalu, Nina (tuang) beberapa warna cat ke dalam palet. Nina (tambah) sedikit air di setiap warna cat lalu (aduk) cat hingga sedikit cair dan siap digunakan. Nina juga (buat) satu warna baru. Ia (campur) warna biru dan merah untuk menghasilkan warna ungu. Setelah persiapan warna selesai, Nina siap (lukis) pada permukaan kertas lukis.
Latihan
Berikut adalah petunjuk membuat nasi goreng. Tambahkan imbuhan -lah atau -kan yang sesuai untuk kata-kata di dalam kurung.
(siap) bahan-bahan yang di(perlu).
(tuang) minyak ke dalam penggorengan.
(masuk) bawang dan cabai iris saat minyak sudah panas.
(tunggu) sampai bawang layu, lalu (masuk) telur.
(tambah) nasi, kecap, dan sedikit garam, lalu aduk-aduk.
(tata) nasi goreng di atas piring dengan tambahan kerupuk, potongan tomat, atau taburan bawang goreng.
SENI RUPA
Membuat Karya Makrame
Pada Pembelajaran Unit 4 ini siswa diajak untuk membuat karya seni makrame sederhana dengan bentuk yang disukai sesuai dengan teknik dan fungsinya.
A. Definisi Makrame
Makrame dapat diartikan sebagai bentuk seni kerajinan simpul-menyimpul rantaian benang dari awal sampai akhir suatu hasil karya dengan membuat berbagai simpul pada rantai benang tersebut sehingga terbentuk lembaran atau rumbai. Banyak jenis kerajinan makrame yang sekitar kita misalnya: perlengkapan rumah tangga, topi, sarung tangan, kaos kaki, tas, gesper, gelang, hiasan dinding,dan berbagai benda fungsional lainnya.
Menurut Saraswati (1986), makrame berasal dari kata Bahasa Arab Mucharam artinya susunan kisi-kisi, sedangkan kata makrame dari Turki yang berarti rumbai- rumbai atau Migrama yang artinya penyelesaian (penyempurnaan) garapan lap dan selubung muka dengan simpul. Jadi dapat dikatakan bahwa pengertian Makrame yaitu hasil kerajinan kriya tekstil dengan teknik simpul yang menggunakan tali atau benang.
B. Membuat Karya Seni Makrame
Dalam pembelajaran ini, setelah siswa mengenal dan menguasai berebagai jenis simpul pada unit pembelajaran sebelumnya, siswa diminta mempraktikkan membuat karya seni makrame dari berbagai jenis simpul dalam karya seni makrame dengan arahan dari guru dengan kreasinya sendiri, dapat membuat berbagai produk karya seni makrame sesuai kreatifitas dan keinginannya siswa sendiri.
Bahan baku pembuatan makrame umumnya dibuat dari berbagai macam tali. Tali yang digunakan sesuai dengan produk makrame yang akan dibuat, umumnya tali dipilih yang berasal dari bahan yang lembut, kuat dan tidakterlalu elastis. Jenis tali yang dapat digunakan untuk pembuatan makrame antara lain adalah: benang katun mutiara, benang katun, tali linen,dan benang wool. Dalam membuat karya seni makrame tersebut dapat dari bahan-bahan yang tersedia di sekitar mereka untuk menghas ilkan karya seni makrame yang indah.
C. Langkah-Langkah Membuat Karya Seni Gelang Makrame
Sebelum membuat makrame, hal pertama yang perlu disiapkan adalah alat dan bahan yang akan digunakan pada proses pembuatan makrame. Beberapa alat dan bahan yang digunakan antara lain sebagai berikut.
Alat:
Beberapa alat yang digunakan dalam proses pembuatan makrame antara lain sebagai berikut.
Alat potong : Cutter, Gunting, Pisau, alat potong lainnya
Penahan: Pensil, kayu, Ranting pohon, dan lain-lain
Bahan:
Bahan utama dalam pembuatan makrame adalah benang atau tali sisanya adalah bahan penambah seperti manik-manik, gesper, handel, karet gelang, dan lem sesuai dengan barang yang akan dibuat. Berikut ini beberapa bahan yang digunakan untuk membuat makrame.
Benang katun mutiara, benang katun, tali linen, tali cina, tali acrylic, tali jute, tali kulit, tali nylon, dan benang wool.
Bahan alternatif: Tali kasur, Tali ijuk, Tali sabut kelapa, Tali akar, Tali yang tersedia di daerah sekitar.
Manik-manik , biji-bijian, cangkang kerang, cangkang molusca, dan lain-lain untuk hiasan tambahan.
Berikut adalah langkah-langkah pembuatan karya seni makrame untuk membuat gelang tangan dengan kreativitas sendiri, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Potonglah tali sesuai kebutuhan dan lipatlah bagian tali terbagi dua dan sama panjang;
Buatlah simpul kepala dengan pelipatkannya pada kayu, pensil, atau kaitkan dengan paku, lem, isolasi, dan lain-lain;
Buatlah dengan menerapkan simpul ganda seperti pada unit sebelumnya;
Kemudian tali yang berada di tengah dibiarkan bergantung bebas, sementara bagian tali paling kanan diangkat sehingga menindih dua tali yang tergantung bebas dan seterusnya sampai dengan panjang yang diinginkan;
Ikatlah pada bagian akhir simpul denga ikatan mati agar tidak mudah terlepas;
Potonglah sisa tali yang tidak di gunakan agar terlihat lebih rapi;
Cobalah pada tangan untuk mengukur panjang simpulan yang dibutuhkan;
Karya seni makrame gelang tali dengan simpul ganda telah selesai.
Demikian pembelajaran hari ini, semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan, Jangan lupa sholat lima waktu dan murojaah surah-surah pendek.
Mari kita tutup pembelajaran hari ini dengan membaca hamdalah
Muatan Pembelajaran : 1. Matematika : Pecahan Desimal 2. Bahasa Indonesia : imbuhan -kan dan -lah
Capaian Pembelajaran Matematika Elemen Bilangan Pada
akhir fase C, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi
bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 1.000.000. Mereka
dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan,
mengurutkan, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut.
Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan uang.
Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian bilangan cacah sampai 100.000.
CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA: Elemen Berbicara dan Mempresentasikan Peserta
didik mampu menyampaikan informasi secara lisan untuk tujuan menghibur
dan meyakinkan mitra tutur sesuai kaidah dan konteks. Peserta didik
mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif,
konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu memilih kata yang tepat
sesuai dengan norma sosial budaya. Peserta didik mampu menyampaikan
informasi dengan fasih dan santun. Peserta didik mampu menyampaikan
perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain)
secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan
kosakata secara kreatif. Peserta didik mampu mempresentasikan gagasan,
hasil pengamatan, dan pengalaman dengan logis, sistematis, efektif, dan
kritis; mempresentasikan imajinasi secara kreatif.
Apa kabar anak sholih sholihah......... Semoga anak-anak Bu Guru selalu dalam keadaan sehat walaf'iyah .... Adapun
tujuan pembelajaran hari ini murid dapat mengubah pecahan biasa,
pecahan campuran dan persen menjadi desimal, memahami makna imbuhan -kan dan -lah.
Matematika
Mengubah Pecahan biasa menjadi desimal
Untuk
mengubah pecahan biasa menjadi desimal, bagi pembilang dengan penyebut.
Caranya adalah dengan melakukan pembagian bersusun, atau dengan
mengubah penyebut menjadi 10,100, 1000 dan seterusnya dengan mengalikan
pembilang dan penyebut dengan bilangan yang sama.
Metode 1: Pembagian
Tentukan pembilang (angka di atas) dan penyebut (angka di bawah) dari pecahan.
Lakukan pembagian bersusun di mana pembilang adalah angka yang dibagi dan penyebut adalah angka pembagi.
Contoh: Untuk mengubah ¾ menjadi decimal, 3 dibagi 4. Hasilnya 0,75
Metode 2: Mengubah Penyebut
Sederhanakan pecahan terlebih dahulu jika memungkinkan, misalnya 12/24 menjadi ½.
Kalikan pembilang dan penyebut dengan bilangan yang sama sehingga penyebutnya menjadi 10,100,1000 atau kelipatan 10 lainnya.
·Jika penyebutnya 2, kalikan 5 untuk mendapatkan 10
·Jika penyebutnya 4, kalikan 25 untuk mendapatkan 100
·Jika penyebutnya 8, kalikan 125 untuk mendapatkan 1000.
Setelah
penyebut diubah, tuliskan pembilang dan tentukan koma desimalnya.
Jumlah angka di belakang koma sama dengan jumlah nol pada penyebut.
Contoh:
Bahasa Indonesia
Akhiran Kan dan Lah
Akhiran
adalah imbuhan yang dibubuhkan pada akhir sebuah kata. Dalam bahasa
Indonesia,ada beberapa akhiran yang sering digunakan.
Akhiran
-kan adalah akhiran yang mengubah kata dasar menjadi kata kerja.Kata
kerja yang terbentuk menyatakan makna perintah. Contoh: ambilkan,
dengarkan, pindahkan, tuangkan.
Akhiran
-lah adalah akhiran yang mengubah kata dasar menjadi kata kerja. Kata
kerja yang terbentuk menekankan kata dasarnya dan menyatakan perintah.
Contoh: buatlah, gambarlah.
Latihan
Saatnya
kalian melatih pemahaman tentang penggunaan imbuhan me- pada kalimat.
Perhatikan gambar di bawah ini. Ini adalah Nina. Nina suka melukis.
Ilustrasi di bawah ini menggambarkan urutan kegiatan Nina.
Sekarang, ubahlah kata-kata di dalam kurung dengan menambahkan imbuhan me-sehingga menjadi kalimat yang baik dan benar.
Pertama-tama,
Nina menyiapkan alat-alat lukisnya. Kertas lukis, kuas, cat cair,
segelas air, dan palet. Lalu, Nina (tuang) beberapa warna cat ke dalam
palet. Nina (tambah) sedikit air di setiap warna cat lalu (aduk) cat
hingga sedikit cair dan siap digunakan. Nina juga (buat) satu warna
baru. Ia (campur) warna biru dan merah untuk menghasilkan warna ungu.
Setelah persiapan warna selesai, Nina siap (lukis) pada permukaan kertas
lukis.
Latihan
Berikut adalah petunjuk membuat nasi goreng. Tambahkan imbuhan -lah atau -kan yang sesuai untuk kata-kata di dalam kurung.
(siap) bahan-bahan yang di(perlu).
(tuang) minyak ke dalam penggorengan.
(masuk) bawang dan cabai iris saat minyak sudah panas.
(tunggu) sampai bawang layu, lalu (masuk) telur.
(tambah) nasi, kecap, dan sedikit garam, lalu aduk-aduk.
(tata) nasi goreng di atas piring dengan tambahan kerupuk, potongan tomat, atau taburan bawang goreng.
Demikian
pembelajaran hari ini, semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan,
Jangan lupa sholat lima waktu dan murojaah surah-surah pendek.
Mari kita tutup pembelajaran hari ini dengan membaca hamdalah
Peserta didik
memahami sistem organ tubuh manusia yang dikaitkan dengan cara menjaga
kesehatan tubuhnya; hubungan antar komponen biotik dan abiotik serta
pengaruhnya terhadap ekosistem; siklus air dan kaitannya dengan upaya menjaga
ketersediaan air; gelombang bunyi dan cahaya serta penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari; krisis energi dan upaya penghematan energi serta pemanfaatan
sumber energi alternatif dari sumber daya yang ada di sekitarnya; sistem tata
surya dan kaitannya dengan rotasi dan revolusi bumi; letak dan kondisi
geografis negara Indonesia melalui peta konvensional/digital; sejarah di
provinsi tempat tinggalnya; keragaman budaya nasional yang dikaitkan dengan
konteks kebinekaan berdasarkan pemahamannya terhadap nilai-nilai kearifan lokal
yang berlaku di wilayahnya; serta kegiatan ekonomi masyarakat dan ekonomi
kreatif di lingkungan sekitar.
2. Capaian Pendidikan Pancasila
Peserta didik mampu menyajikan hasil
identifikasi bentuk-bentuk norma, hak, dan kewajiban dalam kedudukannya sebagai
anggota keluarga, warga sekolah, dan warga negara; mempraktikkan dalam
kehidupan sehari-hari; melaksanakan praktik musyawarah untuk membuat
kesepakatan dan aturan bersama, serta menerapkannya dalam lingkungan keluarga
dan sekolah.
Apa kabar anak sholih sholihah.........
Semoga kalian semua dalam keadaan sehat walaf'iyah.
Adapun
tujuan pembelajaran hari ini murid dapat mengidentifikasi sifat-sifat cahaya serta menjelaskan macam-macam norma dalam kehidupan.
IPAS
Sifat-sifat Cahaya
Cahaya
adalah gelombang elektromagnetik yang bisa dilihat oleh mata kita.
Tidak semua gelombang elektromagnetik bisa teramati oleh mata kita,
seperti sinar X, gelombang radio, dan gelombang mikro (microwave).
Cahaya yang biasa kita lihat tersusun atas berbagai macam warna dengan
gelombang yang berbeda-beda. Ketika gelombang tersebut disatukan, kita
melihatnya sebagai cahaya putih (termasuk Matahari).
Cahaya
bergerak sangat cepat, bahkan sampai saat ini belum ada ciptaan manusia
yang bisa menandingi kecepatan cahaya. Di ruang vakum, cahaya bergerak
dengan kecepatan 300.000 km/jam. Cahaya Matahari yang sampai di Bumi
merupakan cahaya yang bergerak dari Matahari 8 menit sebelumnya. Benda
yang memancarkan cahaya sendiri disebut sumber cahaya. Matahari,
bintang, dan pantulan Bulan dari Matahari termasuk sumber cahaya alami.
Hewan atau tumbuhan ada juga yang bisa memancarkan cahaya, seperti
kunang-kunang, beberapa jenis ikan, cumi-cumi, cacing, dan jamur
menyala. Makhluk hidup tersebut memiliki senyawa kimia khusus dalam
tubuhnya yang bisa bereaksi dan menghasilkan cahaya.
Sifat-sifat Cahaya
1. Cahaya merambat lurus
Gelombang
cahaya bergerak dengan arah yang lurus dan tidak dapat berbelok dengan
sendirinya. Apabila cahaya mengenai suatu benda gelap (benda yang tidak
dapat ditembus oleh cahaya) maka cahaya tidak akan dapat melewati benda
tersebut.
2. Cahaya bisa dipantulkan
Cahaya
dapat dipantulkan apabila mengenai suatu benda. Pada permukaan yang
rata, arah sudut sinar datang akan sama dengan sudut sinar pantul.
Namun, pada permukaan yang kasar atau tidak beraturan, sudut-sudut ini
akan memiliki perbedaan. Miskonsepsi yang sering terjadi, yaitu
permukaan yang tidak beraturan tidak memantulkan cahaya. Padahal, cahaya
tetap dipantulkan dengan arah yang berbeda-beda.
Kemudian,
pantulan cahaya ini ada yang masuk ke mata sehingga kita bisa melihat
bentuk atau objek. Selain itu, miskonsepsi lainnya adalah pantulan
cahaya hanya terjadi pada cermin. Semua benda memantulkan cahaya, inilah
yang membuat kita bisa melihat sebuah objek. Namun, untuk melihat
pantulan tersebut bisa dengan percobaan sederhana melalui cermin. Hal
ini yang terkadang membuat kita mengasosiasikan cermin dengan pantulan
cahaya.
3. Cahaya bisa menembus benda bening
Ketika
cahaya mengenai suatu benda bening (benda yang tidak menyerap dan tidak
memantulkan cahaya), maka cahaya akan menembus benda itu. Biasanya
benda bening atau sering disebut benda transparan dapat meneruskan
cahaya. Kita masih dapat melihat benda yang berada di balik benda bening
(seperti kaca, plastik transparan, air) karena ada cahaya yang melewati
benda tersebut dan ditangkap oleh mata kita.
4. Cahaya bisa dibiaskan
Serupa
dengan gelombang suara, gelombang cahaya juga memiliki kecepatan rambat
yang berbeda-beda pada medium yang berbeda-beda. Hal ini mengakibatkan
cahaya dapat dibiaskan. Seperti contohnya ketika kita melihat sebagian
sendok yang terbenam di dalam air. Jika dilihat dari atas, sendok tampak
seperti patah. Hal ini akibat dari kecepatan rambat gelombang cahaya di
dalam air lebih lambat dibandingkan cepat rambat gelombang cahaya di
udara.
5. Cahaya bisa diuraikan
Sama
halnya dengan gelombang suara, gelombang cahaya juga memiliki panjang
gelombang yang berbeda-beda pula. Seperti misalnya cahaya berwarna merah
memiliki panjang gelombang cahaya berwarna biru. Cahaya putih terdiri
dari beberapa gelombang dengan panjang gelombang yang berbeda-beda.
Apabila cahaya berwarna putih ini dilewatkan melalui prisma, maka setiap
gelombang cahaya akan dibiaskan dan terurai menjadi beberapa cahaya
dengan panjang gelombang yang berbeda-beda.
Lakukan Bersama
Menebak Sifat Cahaya
1. Aktivitas ini bisa dilakukan dengan dua cara yang bisa disesuaikan dengan kondisi kelas, yaitu:
Cara 1:
Peserta
didik melakukan demonstrasi di depan teman-temannya. Kelompok lain
mengamati dan menebak sifat cahaya. Guru melakukan diskusi dan
pembahasan di selang kelompok.
Cara 2:
Peserta
didik melakukan percobaan keliling/pos. Panduan mengenai cara ini dapat
dilihat di variasi kegiatan eksperimen pada Panduan Umum Buku Guru.
2.
Sebelum memulai, arahkan peserta didik untuk membuat tabel di buku
tugasnya. Tabel tersebut dipergunakan untuk menuliskan hasil pengamatan.
Jumlah baris dalam tabel disesuaikan dengan jumlah kelompok
Bagaimana Cahaya yang Terlihat?
A. Alat dan bahan:
kertas karton (bisa juga memakai dus bekas) 2 atau 3 buah;
benda yang bisa dipakai untuk pijakan kertas, seperti lilin malam atau batu;
gunting atau pisau kertas;
senter;
kertas warna hitam (atau warna gelap);
penggaris.
B. Cara kerja:
Buatlah lubang dengan ukuran dan posisi yang sama di bagian bawah kertas atau dus.
Simpan kertas gelap sebagai alas.
Susunlah
kertas atau dus di atas alas dengan posisi berdiri dan lubang yang
sejajar seperti pada gambar. Gunakan pijakan jika memakai kertas karton
agar bisa berdiri tegak.
Arahkan senter ke dalam lubang.
Amati cahaya yang terlihat pada kertas alas. Bagaimana menurutmu sifat cahaya pada percobaan ini. (Cahaya merambat lurus)
Bagaimana Cahaya yang Terlihat?
A. Alat dan bahan:
senter atau lilin;
selang.
B. Cara kerja:
Nyalakan senter atau lilin.
Aturlah posisi selang agar lurus. Mintalah bantuan teman jika mengalami kesulitan.
Amati
cahaya dari lubang selang. Apakah kalian bisa melihat cahayanya? (Bisa)
Apakah cahaya bisa keluar dari dalam selang? (Cahaya bisa keluar dari
selang)
Sekarang buat posisi selang melengkung seperti pada gambar. Kemudian, ulangi langkah 3.
Amati
perbedaan yang kalian lihat. (Cahaya tidak terlihat dan tidak bisa
keluar dari selang) Bagaimana menurut kalian sifat cahaya pada percobaan
ini. (Cahaya merambat lurus)
Ke mana Cahayanya?
A. Alat dan bahan:
cermin datar minimal 2 buah;
senter.
B. Cara kerja:
Posisikan cermin dan senter seperti pada gambar. Jika memungkinkan aturlah agar kondisi ruangan menjadi lebih gelap.
Amati arah cahaya dari senter. Bagaimana menurut kalian sifat cahaya pada percobaan ini? (Cahaya dapat dipantulkan)
Jika memiliki cermin lebih dari 2 buah, lakukanlah modifikasi dari percobaan ini sesuai kreativitas kalian
Ke mana Cahayanya?
A. Alat dan bahan:
senter;
cermin;
sisir;
kertas putih.
B. Cara kerja:
Posisikan cermin, senter, dan sisir seperti pada gambar. Gunakan kertas putih sebagai alas.
Jika memungkinkan aturlah agar kondisi ruangan menjadi lebih gelap.
Amati
arah cahaya dan bayangan pada kertas putih. Bagaimana menurut kalian
sifat cahaya pada percobaan ini? (Cahaya dapat dipantulkan)
Bisakah Kalian Melihatnya?
A. Alat dan bahan:
benda bening (bisa kaca, plastik mika atau plastik bening);
benda buram atau sedikit tembus cahaya (bisa kain tipis, kertas buram atau kalkir, plastik putih, dan sebagainya);
benda tak tembus cahaya (bisa karton, dus, dan sebagainya);
benda yang bisa dipakai sebagai objek lihat (bisa pensil, tempat minum, mainan, dan sebagainya);
senter.
B. Cara kerja:
Siapkan benda yang akan dipakai sebagai objek lihat di bagian tengah meja.
Simpan benda bening di depan benda. Apakah kalian masih bisa melihat benda tersebut?
Nyalakan senter dan arahkan menuju benda bening. Amati apa yang terjadi pada cahaya senter.
Ulangi
langkah 2 dan 3 dengan benda buram dan tak tembus cahaya. Bagaimana
menurut kalian sifat cahaya pada percobaan ini? (Cahaya bisa menembus
benda bening)
Benda yang Bengkok
A. Alat dan bahan:
gelas bening;
gelas yang tidak bening (tidak tembus cahaya);
penggaris, sendok, sedotan, atau bahan lainnya yang bisa dicelupkan dalam gelas;
koin;
selotip;
air.
B. Cara kerja:
Isi gelas bening dengan air.
Masukkan benda, seperti penggaris, sendok, dan sebagainya dalam gelas.
Amati bentuk benda dari atas gelas dan samping gelas. Apa yang kalian amati?
Sekarang ambil gelas yang tidak bening.
Tempelkan koin di dasar gelas menggunakan selotip. Tujuannya untuk mencegah koin bergeser.
Carilah posisi di mana kalian bisa melihat ke dalam gelas, tetapi tidak bisa melihat coin.
Setelah
mendapatkan posisinya, minta bantuan teman kalian untuk menuangkan air
ke dalam gelas dengan perlahan. Apa yang sekarang kalian amati dalam
gelas? Bagaimana menurut kalian sifat cahaya pada percobaan ini?(Cahaya
dapat dibiaskan)
Warna Warni Cahaya
A. Alat dan bahan:
cermin datar kecil;
gelas bening;
kertas putih;
prisma (jika ada);
senter;
air.
B. Cara kerja:
Masukkan cermin datar ke dalam gelas.
Isi gelas dengan air.
Nyalakan senter dan arahkan ke cermin dalam gelas.
Pantulkan sinar ke kertas putih atau tembok putih. Amati sinar yang kalian lihat.
Jika ada prisma, simpan prisma di dekat tembok putih atau kertas putih.
Jika
saat kalian melakukan percobaan, sinar Matahari sedang bersinar terik,
cobalah juga menggunakan sinar Matahari sebagai pengganti senter.
Nyalakan
senter dan arahkan ke prisma. Amati sinar yang kalian lihat. Bagaimana
menurut kalian sifat cahaya pada percobaan ini? (Cahaya bisa diuraikan)
Bayangan Kecil dan Besar
A. Alat dan bahan:
mainan, bola, gelas keramik, penghapus papan tulis, atau benda kecil lain yang tak tembus cahaya dan bisa berdiri tegak;
senter;
penggaris.
B. Cara kerja:
Lakukan percobaan ini pada meja yang merapat dengan dinding.
Simpan benda di atas meja dengan jarak 10 - 15 cm dari tembok. Pastikan posisi benda tidak berubah-ubah.
Simpan
senter di atas meja dengan jarak 10 cm dari benda. Amati ukuran
bayangan yang terbentuk. Gunakan penggaris untuk mengukur tinggi
bayangan jika dibutuhkan.
Dengan
jarak yang masih sama, angkat senter dan arahkan ke benda dari atas.
Amati ukuran bayangan yang terbentuk. Gunakan penggaris untuk mengukur
tinggi bayangan jika dibutuhkan.
Lakukan langkah 3 dan 4 dengan jarak senter terhadap benda diubah menjadi 20 cm dan 30 cm.
Kalian
juga bisa mengatur sendiri posisi dan jarak senter. Amati bayangan yang
terbentuk jika kalian mencoba dari posisi yang berbeda-beda.
Apa yang bisa kalian simpulkan mengenai sifat bayangan pada percobaan ini?
Mari Refleksikan
1. Bagaimana perasaan kalian setelah mencoba menjadi ilmuwan?
Saya merasa senang setelah mencoba menjadi ilmuwan karena berhasil membuktikan sesuatu.
2. Bagaimana perasaan kalian ketika teman kalian berhasil menebak sifat cahaya dari percobaan yang kalian siapkan?
Saya senang karena berhasil menebak sifat cahaya dari percobaan yang telah dilakukan.
3. Apa kesulitan yang kalian hadapi saat melakukan kegiatan ini? Bagaimana kalian mengatasinya?
Kesulitan yang dihadapi adalah pengamatan terhadap cahaya karena
dilaksanakan pada siah hari sehingga cahaya sulit diamati
4. Apakah kalian puas terhadap hasilnya? Adakah yang ingin kalian perbaiki dari pekerjaan kelompok kalian?
Aku merasa puas terhadap hasilnya.
5. Bagaimana cahaya merambat?
Cahaya merambat lurus.
6. Mengapa kalian memiliki bayangan? Dan mengapa bayangan tubuh kalian dapat berubah-ubah?
Karena tubuh manusia tidak tembus cahaya sehingga terjadi
bayangan. Bayangan tubuh berubah-ubah karena arah cahaya dan
kedekatannya juga berbeda-beda. Misal, bayangan di ruangan berlampu akan
berbeda dengan bayangan di luar dengan Matahari.
7. Mengapa kalian bisa melihat bayangan di cermin?
Karena cahaya memantulkan bayangan dari cermin ke mata kita
8. Bagaimana pelangi terbentuk?
Cahaya Matahari diuraikan oleh air hujan sehingga akan membentuk 7 warna pelangi.
9. Apakah sifat cahaya yang paling sering kalian rasakan sehari-hari?
Lampu kendaraan seperti pada motor dan mobil. Saat lampu dinyalakan, berkas cahayanya akan merambat lurus.
10. Bagaimana cahaya berperan terhadap penglihatan kita?
Cahaya memantul dari objek ke mata kita sehingga kita bisa melihat
suatu benda. Tanpa cahaya maka mata kita tidak bisa melihat.
Pendidikan Pancasila
Pengertian Aturan
Aturan adalah pedoman atau ketentuan yang dibuat untuk mengatur perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Aturan berfungsi untuk memberi tahu mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan.
Contoh aturan dalam kehidupan sehari-hari:
Di rumah: harus izin kepada orang tua jika ingin keluar rumah.
Di sekolah: datang tepat waktu dan mengenakan seragam dengan rapi.
Di jalan: menyeberang di zebra cross dan mematuhi lampu lalu lintas.
Tujuan adanya aturan:
Menjaga ketertiban dan keamanan.
Mencegah terjadinya perselisihan.
Membiasakan sikap disiplin dan tanggung jawab.
Membantu kehidupan berjalan dengan baik dan teratur.
Pengertian Norma
Norma adalah aturan atau pedoman yang mengatur perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat dan disertai dengan sanksi bagi yang melanggarnya.
Norma bersifat lebih luas daripada aturan karena norma menjadi dasar pembentukan aturan dalam masyarakat.
Macam-macam norma dalam kehidupan masyarakat:
Norma agama – berasal dari ajaran Tuhan.
Contoh: beribadah sesuai agama masing-masing, tidak mencuri, tidak berbohong.
Norma kesusilaan – berasal dari hati nurani manusia.
Contoh: berkata jujur, menghormati orang lain, tidak sombong.
Norma kesopanan – berasal dari kebiasaan atau adat istiadat.
Contoh: mengucapkan salam, berbicara dengan sopan, menghormati orang yang lebih tua.
Norma hukum – dibuat oleh lembaga yang berwenang dan memiliki sanksi tegas.
Contoh: mematuhi peraturan lalu lintas, membayar pajak, tidak mencuri.
Demikian pembelajaran hari ini
Wassalamualaikum wr wb
Kesimpulan :
Alhamdulillah pembelajaran hari ini berjalan dengan baik dan lancar, untuk mata pelajaran IPAS dari 26 peserta didik ada 2 peserta didik yang tidak mengikuti praktikum sifat-sifat cahaya dikarenakan sedang sakit.