Welcome To The Class 5C SD Al-Azhar 1 Bandar Lampung With Miss Dwi

Jumat, 02 Agustus 2024

Materi Ajar IPAS Kelas 5 (Jumat 02 Agustus 2024)

Hari / Tanggal : Jumat / 02 Agustus 2024

Fase / Kelas : C / 5

Mata Pelajaran : IPAS (Cahaya dan  Bunyi)

Capaian  Pembelajaran IPAS

A.     CAPAIAN PEMBELAJARAN

Ø  Elemen Pemahaman IPAS:

Peserta didik memahami sistem organ tubuh manusia yang dikaitkan dengan cara menjaga kesehatan tubuhnya; 


Apa kabar anak sholih sholihah.........
semoga kalian semua dalam keadaan sehat walaf'iyah.
Hari ini kita akan kembali belajar IPAS tentang cahaya.  
    Adapun tujuan pembelajaran hari ini peserta didik dapat membuat skema proses penglihatan manusia bekerja 
   
    IPAS

  Secara singkat Mekanisme melihat adalah :

1. Cahaya memantulkan citra objek dan terhantar pada garis lurus menuju mata Anda

2. Cahaya masuk melalui kornea menuju pupil dan diteruskan ke lensa mata

3. Kornea dan lensa membelokkan (membiaskan) cahaya agar difokuskan ke retina

4. Sel fotoreseptor pada retina mengonversikan cahaya menjadi gelombang elektrik

5. Gelombang elektrik mengalir melalui saraf optik menuju otak

6. Otak memproses sinyal-sinyal tersebut menjadi sebuah bayangan



SKEMA PROSES PENGLIHATAN MANUSIA BEKERJA
                   
                                        

LATIHAN
jawablah pertanyaan berikut!

1. Apa fungsi dari berkedip dan apa yang terjadi jika kita tidak berkedip?

2.   Apa yang terjadi jika mata kita tidak 

berkedip

3. Mengapa saat mata kita terkena kotoran akan 

keluar air mata?

4.Apakah kita boleh melihat cahaya yang terlalu terang? Mengapa?

5. Berikan contoh aktivitas atau pekerjaan yang membutuhkan perlindungan terhadap mata!


Kesimpulan :

Beberapa peserta didik belum memahami fungsi berkedip, kemudian guru mengulas kembali materi dan melakukan tanya jawab.


Rabu, 31 Juli 2024

Materi Ajar P5 Kelas 5 (Kamis 01 Agustus 2024)

Hari / Tanggal : Kamis / 01 Agustus 2024 

Kelas / Fase : 5 / C

Mata Pelajaran : P5

Assalaamualaikum Wr Wb
Selamat pagi anak sholeh sholehah Ibu guru, apa kabarnya? semoga semua dalam keadaan sehat wal afiat.
Hari ini kita akan melaksanakan pembelajaran P5 dengan Tema Kewirausahaan, Topik "Cipta Karya Sampah Kita". Berikut uraian pembelajaran secara lengkap.

Tema : Kewirausahaan
Topik : Cipta Karya Sampah Kita
Tujuan : Dengan mengangkat tema “kewirausahaan” dan mengacu kepada Profil Pelajar Pancasila, projek penguatan profil pelajar Pancasila ini ditujukan untuk melatih peserta didik melakukan aktivitas yang bermanfaat dari bahan di sekitarnya dan menghasilkan karya yang memiliki nilai jual.

Target Pencapaian Projek Profil: Melalui pengalaman pengelolaan projek profil ini, selain memahami tema “Kewirausahaan” dan mengadopsinya sebagai gaya hidup sehari-hari, peserta didik diharapkan telah mengembangkan tiga dimensi Profil Pelajar Pancasila yaitu kreatif, mandiri, dan bernalar kritis.

Hari ini kita akan memanfaatkan sampah sedotan menjadi tempat pensil yang unik.
Sebelumnya yuk kita simak video berikut ini : 

Setelah kalian melihat video diatas, yuk kita sama-sama membuat Cipta Karya dari sampah sedotan, selamat mengerjakan.. :)

Demikian pembelajaran hari ini, semoga selalu dilimpahi ilmu yang bermanfaat. Jangan lupa untuk selalu berdoa dan sholat lima waktu. Sampai jumpa pada pembelajaran selanjutnya.
Terimakasih
Wassalaamualaikum Wr Wb


Kesimpulan :
Alhamdulillah pembelajaran hari ini berjalan dengan baik, semua peserta didik dapat mengikuti materi cara menangani sampah, salah 1 nya adalah recycle, semua peserta didik happy dalam membuat tempat pensil dari botol bekas dan sedotan.
Ini salah satu hasil karya mereka :







Materi Ajar Bahasa Indonesia dan Pendidikan Pancasila Kelas 5 (Rabu 31 Juli 2024)

Hari/Tanggal : Rabu 31 Juli 2024

Fase/Kelas : C/5

Mata Pelajaran : 
1. Bahasa Indonesia 
2. Pendidikan Pancasila

CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA:

Elemen Membaca dan Memirsa
Peserta didik mampu membaca kata-kata dengan berbagai pola kombinasi huruf dalam kata dengan fasih dan indah.. Peserta didik mampu memahami informasi dan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan untuk mengidentifikasi objek, fenomena, dan karakter. Peserta didik mampu menganalisis informasi dari berbagai tipe teks serta nilai-nilai yang terkandung dalam teks sastra dari teks visual dan/atau audiovisual. Peserta didik mampu membaca hasil pengamatan.

Elemen Menulis
Peserta didik mampu menulis berbagai teks sederhana berdasarkan gagasan, hasil pengamatan, pengalaman, dan imajinasi. Peserta didik mampu menuliskan hasil pengamatan yang menjelaskan hubungan kausalitas (sebab akibat) untuk meyakinkan pembaca. Peserta didik mampu menggunakan kaidah kebahasaan dan kesastraan untuk menulis teks sesuai dengan konteks dan norma sosial budaya. Peserta didik mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik terampil menulis teks dalam tulisan Latin dan tegak bersambung.

Tujuan Pembelajaran : Peserta didik mampu menganalisis informasi dan memahami makna dari puisibaru yang disajikan dalam bentuk lisan,teks aural (teks yangdibacakan dan/atau didengar) dan audio sudah bisa menentukan kata sifat, yuk kita cari kata sifat dibawah ini :


PENDIDIKAN PANCASILA
Peristiwa Lahirnya Pancasila
Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu panca dan sila. Panca artinya lima, dan sila artinya dasar. Jadi, Pancasila berarti lima dasar atau lima asas.

Istilah pancasila telah dikenal sejak zaman Majapahit, yaitu terdapat pada kitab Negarakertagama karangan Mpu Prapanca dan kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular. Dalam kitab Sutasoma, pancasila berarti berbatu sendi yang lima atau pelaksanaan kesusilaan yang lima.

Lahirnya Pancasila sebagai dasar negara terjadi pada saat Sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang pertama. Berikut usulan-usulan dasar negara yang disampaikan oleh tiga tokoh bangsa.
Tokoh Pengusul Dasar Negara
TokohUsulan
M Yamin29 Mei 1945
Pada tanggal 29 Mei 1945, Muhammad Yamin
mengusulkan lima dasar negara, yaitu:
  1. peri kebangsaan,
  2. peri kemanusiaan,
  3. peri ketuhanan,
  4. peri kerakyatan, dan
  5. kesejahteraan rakyat.
Soepomo31 Mei 1945
Pada tanggal 31 Mei 1945, Prof. Dr. Mr. Soepomo dalam pidato singkatnya mengusulkan lima asas:
  1. persatuan
  2. kekeluargaan
  3. keseimbangangan lahir batin
  4. musyawarah
  5. keadilan rakyat
Soekarno1 Juni 1945
Pada hari terakhir Sidang BPUKPI tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno berpidato tanpa teks tentang calon rumusan dasar negara Republik Indonesia,
yaitu:
  1. internasionalisme,
  2. peri kemanusiaan,
  3. mufakat atau demokrasi,
  4. kesejahteraan sosial, dan
  5. Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kemudian, untuk memberikan nama pada kelima dasar tersebut, diusulkan istilah “Pancasila”. Tanggal 1 Juni 1945 dianggap sebagai hari lahirnya Pancasila sebagai dasar negara.

Pada tanggal 18 Agustus 1945, disahkan Undang-Undang Dasar 1945 pada Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), termasuk Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Di dalam Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945, termuat isi rumusan Prinsip Dasar Negara yang disebut Pancasila, tepatnya pada alinea IV yang berbunyi sebagai berikut:
  1. Ketuhanan Yang Maha Esa
  2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat


Kesimpulan :

Semua peserta didik dapat menuliskan kata sifat yang mereka ketahui namun ada peserta didik yang belum paham tentang tokoh yang mengusulkan Pancasila.

Senin, 29 Juli 2024

Materi Ajar Pendidikan Pancasila, IPAS dan Bahasa Indonesia Kelas 5 (Selasa 30 Juli 2024)

Senin, 29 Juli 

Hari/Tanggal : Selasa 30 Juli 2024
Fase/Kelas : C/5
Mata Pelajaran : 
1. Bahasa Indonesia 
2. IPAS
3. Pendidikan Pancasila

CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA:
1. Elemen Menyimak
Peserta didik mampu menganalisis informasi dengan mengidentifikasikan ciri objek, urutan proses kejadian dan nilai-nilai dari berbagai tipe teks nonfiksi dan fiksi yang disajikan dalam bentuk lisan, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan audio.

2. Elemen Membaca dan Memirsa
Peserta didik mampu membaca kata-kata dengan berbagai pola kombinasi huruf dalam kata dengan fasih dan indah.. Peserta didik mampu memahami informasi dan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan untuk mengidentifikasi objek, fenomena, dan karakter. Peserta didik mampu menganalisis informasi dari berbagai tipe teks serta nilai-nilai yang terkandung dalam teks sastra dari teks visual dan/atau audiovisual. Peserta didik mampu membaca hasil pengamatan.

3. Elemen Berbicara dan Mempresentasikan
Peserta didik mampu menyampaikan informasi secara lisan untuk tujuan menghibur dan meyakinkan mitra tutur sesuai kaidah dan konteks. Peserta didik mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu memilih kata yang tepat sesuai dengan norma sosial budaya. Peserta didik mampu menyampaikan informasi dengan fasih dan santun. Peserta didik mampu menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik mampu mempresentasikan gagasan, hasil pengamatan, dan pengalaman dengan logis, sistematis, efektif, dan kritis; mempresentasikan imajinasi secara kreatif.

4. Elemen Menulis
Peserta didik mampu menulis berbagai teks sederhana berdasarkan gagasan, hasil pengamatan, pengalaman, dan imajinasi. Peserta didik mampu menuliskan hasil pengamatan yang menjelaskan hubungan kausalitas (sebab akibat) untuk meyakinkan pembaca. Peserta didik mampu menggunakan kaidah kebahasaan dan kesastraan untuk menulis teks sesuai dengan konteks dan norma sosial budaya. Peserta didik mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik terampil menulis teks dalam tulisan Latin dan tegak bersambung.

Tujuan Pembelajaran : Peserta didik mampu menganalisis informasi dan memahami makna dari puisibaru yang disajikan dalam bentuk lisan,teks aural (teks yangdibacakan dan/atau didengar) dan audio

Yuk Simak Video berikut ini :


sudah bisa menentukan kata sifat, yuk kita cari kata sifat dibawah ini :


PENDIDIKAN PANCASILA
Peristiwa Lahirnya Pancasila
Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu panca dan sila. Panca artinya lima, dan sila artinya dasar. Jadi, Pancasila berarti lima dasar atau lima asas.

Istilah pancasila telah dikenal sejak zaman Majapahit, yaitu terdapat pada kitab Negarakertagama karangan Mpu Prapanca dan kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular. Dalam kitab Sutasoma, pancasila berarti berbatu sendi yang lima atau pelaksanaan kesusilaan yang lima.

Lahirnya Pancasila sebagai dasar negara terjadi pada saat Sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang pertama. Berikut usulan-usulan dasar negara yang disampaikan oleh tiga tokoh bangsa.
Tokoh Pengusul Dasar Negara
TokohUsulan
M Yamin29 Mei 1945
Pada tanggal 29 Mei 1945, Muhammad Yamin
mengusulkan lima dasar negara, yaitu:
  1. peri kebangsaan,
  2. peri kemanusiaan,
  3. peri ketuhanan,
  4. peri kerakyatan, dan
  5. kesejahteraan rakyat.
Soepomo31 Mei 1945
Pada tanggal 31 Mei 1945, Prof. Dr. Mr. Soepomo dalam pidato singkatnya mengusulkan lima asas:
  1. persatuan
  2. kekeluargaan
  3. keseimbangangan lahir batin
  4. musyawarah
  5. keadilan rakyat
Soekarno1 Juni 1945
Pada hari terakhir Sidang BPUKPI tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno berpidato tanpa teks tentang calon rumusan dasar negara Republik Indonesia,
yaitu:
  1. internasionalisme,
  2. peri kemanusiaan,
  3. mufakat atau demokrasi,
  4. kesejahteraan sosial, dan
  5. Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kemudian, untuk memberikan nama pada kelima dasar tersebut, diusulkan istilah “Pancasila”. Tanggal 1 Juni 1945 dianggap sebagai hari lahirnya Pancasila sebagai dasar negara.

Pada tanggal 18 Agustus 1945, disahkan Undang-Undang Dasar 1945 pada Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), termasuk Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Di dalam Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945, termuat isi rumusan Prinsip Dasar Negara yang disebut Pancasila, tepatnya pada alinea IV yang berbunyi sebagai berikut:
  1. Ketuhanan Yang Maha Esa
  2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat

Capaian Pembelajaran IPAS :

Peserta didik memahami sistem organ tubuh manusia yang dikaitkan dengan cara menjaga kesehatan tubuhnya; hubungan antar komponen biotik dan abiotik serta pengaruhnya terhadap ekosistem; siklus air dan kaitannya dengan upaya menjaga ketersediaan air; fenomena gelombang bunyi dan cahaya dalam kehidupan sehari-hari; upaya penghematan energi serta pemanfaatan sumber energi alternatif dari sumber daya yang ada di sekitarnya sebagai upaya mitigasi perubahan iklim; sistem tata surya dan kaitannya dengan rotasi dan revolusi bumi; letak dan kondisi geografis negara Indonesia melalui peta konvensional/digital; sejarah perjuangan para pahlawan di lingkungan sekitar tempat tinggalnya; keragaman budaya nasional yang dikaitkan dengan konteks kebinekaan berdasarkan pemahamannya terhadap nilai-nilai kearifan lokal yang berlaku di wilayahnya; serta kegiatan ekonomi masyarakat dan ekonomi kreatif di lingkungan sekitar.
Tujuan Pembelajaran : Peserta didik dapat menjelaskan sifat-sifat cahaya

Cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang bisa dilihat oleh mata kita. Tidak semua gelombang elektromagnetik bisa teramati oleh mata kita, seperti sinar X, gelombang radio, dan gelombang mikro (microwave). Cahaya yang biasa kita lihat tersusun atas berbagai macam warna dengan gelombang yang berbeda-beda. Ketika gelombang tersebut disatukan, kita melihatnya sebagai cahaya putih (termasuk Matahari).

Cahaya bergerak sangat cepat, bahkan sampai saat ini belum ada ciptaan manusia yang bisa menandingi kecepatan cahaya. Di ruang vakum, cahaya bergerak dengan kecepatan 300.000 km/jam. Cahaya Matahari yang sampai di Bumi merupakan cahaya yang bergerak dari Matahari 8 menit sebelumnya. Benda yang memancarkan cahaya sendiri disebut sumber cahaya. Matahari, bintang, dan pantulan Bulan dari Matahari termasuk sumber cahaya alami. Hewan atau tumbuhan ada juga yang bisa memancarkan cahaya, seperti kunang-kunang, beberapa jenis ikan, cumi-cumi, cacing, dan jamur menyala. Makhluk hidup tersebut memiliki senyawa kimia khusus dalam tubuhnya yang bisa bereaksi dan menghasilkan cahaya.

Sifat-sifat Cahaya
1. Cahaya merambat lurus
Gelombang cahaya bergerak dengan arah yang lurus dan tidak dapat berbelok dengan sendirinya. Apabila cahaya mengenai suatu benda gelap (benda yang tidak dapat ditembus oleh cahaya) maka cahaya tidak akan dapat melewati benda tersebut.

2. Cahaya bisa dipantulkan
Cahaya dapat dipantulkan apabila mengenai suatu benda. Pada permukaan yang rata, arah sudut sinar datang akan sama dengan sudut sinar pantul. Namun, pada permukaan yang kasar atau tidak beraturan, sudut-sudut ini akan memiliki perbedaan. Miskonsepsi yang sering terjadi, yaitu permukaan yang tidak beraturan tidak memantulkan cahaya. Padahal, cahaya tetap dipantulkan dengan arah yang berbeda-beda.

Kemudian, pantulan cahaya ini ada yang masuk ke mata sehingga kita bisa melihat bentuk atau objek. Selain itu, miskonsepsi lainnya adalah pantulan cahaya hanya terjadi pada cermin. Semua benda memantulkan cahaya, inilah yang membuat kita bisa melihat sebuah objek. Namun, untuk melihat pantulan tersebut bisa dengan percobaan sederhana melalui cermin. Hal ini yang terkadang membuat kita mengasosiasikan cermin dengan pantulan cahaya.

3. Cahaya bisa menembus benda bening
Ketika cahaya mengenai suatu benda bening (benda yang tidak menyerap dan tidak memantulkan cahaya), maka cahaya akan menembus benda itu. Biasanya benda bening atau sering disebut benda transparan dapat meneruskan cahaya. Kita masih dapat melihat benda yang berada di balik benda bening (seperti kaca, plastik transparan, air) karena ada cahaya yang melewati benda tersebut dan ditangkap oleh mata kita.

4. Cahaya bisa dibiaskan
Serupa dengan gelombang suara, gelombang cahaya juga memiliki kecepatan rambat yang berbeda-beda pada medium yang berbeda-beda. Hal ini mengakibatkan cahaya dapat dibiaskan. Seperti contohnya ketika kita melihat sebagian sendok yang terbenam di dalam air. Jika dilihat dari atas, sendok tampak seperti patah. Hal ini akibat dari kecepatan rambat gelombang cahaya di dalam air lebih lambat dibandingkan cepat rambat gelombang cahaya di udara.

5. Cahaya bisa diuraikan
Sama halnya dengan gelombang suara, gelombang cahaya juga memiliki panjang gelombang yang berbeda-beda pula. Seperti misalnya cahaya berwarna merah memiliki panjang gelombang cahaya berwarna biru. Cahaya putih terdiri dari beberapa gelombang dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Apabila cahaya berwarna putih ini dilewatkan melalui prisma, maka setiap gelombang cahaya akan dibiaskan dan terurai menjadi beberapa cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda


Kesimpulan:
Masih ada peserta didik yang belum paham bagian-bagian mata beserta fungsinya.

Materi Ajar Matematika & Seni Rupa Kelas 5 (Senin 29 Juli 2024)

Hari/Tanggal                              : Senin, 29 Juli 2024

Hari / Tanggal : Senin 29 Juli 2024

Fase / Kelas : C / 5

Muatan  Pembelajaran              :  

1. Matematika                   Bilangan Cacah sampai 100.000

2. Seni Budaya                  : Mengenal Unsur Seni Rupa


Capaian  Pembelajaran Matematika

Elemen Bilangan

Pada akhir fase C, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 1.000.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan uang. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan cacah sampai 100.000.

CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA:

1.      Elemen Menyimak

Peserta didik mampu menganalisis informasi dengan mengidentifikasikan ciri objek, urutan proses kejadian dan nilai-nilai dari berbagai tipe teks nonfiksi dan fiksi yang disajikan dalam bentuk lisan, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan audio.

2.      Elemen Membaca dan Memirsa

Peserta didik mampu membaca kata-kata dengan berbagai pola kombinasi huruf dalam kata dengan fasih dan indah.. Peserta didik mampu memahami informasi dan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan untuk mengidentifikasi objek, fenomena, dan karakter. Peserta didik mampu menganalisis informasi dari berbagai tipe teks serta nilai-nilai yang terkandung dalam teks sastra dari teks visual dan/atau audiovisual. Peserta didik mampu membaca hasil pengamatan.

3.      Elemen Berbicara dan Mempresentasikan

Peserta didik mampu menyampaikan informasi secara lisan untuk tujuan menghibur dan meyakinkan mitra tutur sesuai kaidah dan konteks. Peserta didik mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu memilih kata yang tepat sesuai dengan norma sosial budaya. Peserta didik mampu menyampaikan informasi dengan fasih dan santun. Peserta didik mampu menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik mampu mempresentasikan gagasan, hasil pengamatan, dan pengalaman dengan logis, sistematis, efektif, dan kritis; mempresentasikan imajinasi secara kreatif.

4.      Elemen Menulis

Peserta didik mampu menulis berbagai teks sederhana berdasarkan gagasan, hasil pengamatan, pengalaman, dan imajinasi. Peserta didik mampu menuliskan hasil pengamatan yang menjelaskan hubungan kausalitas (sebab akibat) untuk meyakinkan pembaca. Peserta didik mampu menggunakan kaidah kebahasaan dan kesastraan untuk menulis teks sesuai dengan konteks dan norma sosial budaya. Peserta didik mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik terampil menulis teks dalam tulisan Latin dan tegak bersambung.

CAPAIAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA

1.      Elemen Mengalami

Pada akhir fase C, peserta didik memahami unsur rupa dan prinsip desain di lingkungan sekitarnya.  Peserta didik menyimpulkan hasil pengamatan dan pemahaman pada perpaduan unsur dalam prinsip desain.

2.      Elemen Merefleksikan 

Pada akhir fase C, peserta didik mempresentasikan penilaian karya dan penciptaan karya seni rupa dengan menggunakan kosa kata seni.

3.      Elemen Berpikir dan Bekerja Artistik

Pada akhir fase C, peserta didik mampu menggunakan pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan yang diperoleh dalam mata pelajaran seni rupa atau mata pelajaran lain sebagai sumber gagasan dalam berkarya. Peserta didik mampu secara mandiri menggunakan variasi teknik dasar berkarya rupa.

4.      Elemen Menciptakan

Pada akhir fase C, peserta didik mampu membuat karya rupa berdasarkan gagasannya sendiri atau mengambil inspirasi dari luar dirinya dengan menggunakan dan menggabungkan unsur garis, warna, tekstur, bentuk dan bangun. Peserta didik mampu menggunakan perspektif dalam membuat karya 2 dimensi.

5.      Elemen Berdampak

Peserta didik mampu memberikan respon terhadap kejadian sehari-hari, keadaan lingkungan sekitar, dan perasaan atau emosinya melalui karya seni rupa yang memberi dampak positif bagi diri dan lingkungan terkecilnya.


Apa kabar anak sholih sholihah.........
semoga kalian semua dalam keadaan sehat wal'afiyah ....
Hari ini kita akan kembali melaksanakan kegiatan pembelajran di kelas 5. Adapun tujuan pembelajaran hari ini peserta didik dapat membaca dan menuliskan bilangan cacah sampai 100.000, melalui kegiatan berbicara peserta didik dapat memperkenalkan diri di depan kelas, melalui kegiatan membaca, peserta didik dapat membandingkan objek berdasarkan pemahamannya terhadap tulisan dan gambar, dan dapat menemukan minimal tiga unsur seni rupa yang terdapat dalam objek di lingkungan sekitar kita
  
Matematika

1. Cara Membandingkan Bilangan Cacah

Dalam membandingkan bilangan cacah, diperlukan cara yang mudah dipahami.
  1. Amati banyak angka pada setiap bilangan pada soal. Bilangan yang memiliki angka lebih banyak, maka juga mempunyai nilai yang lebih besar. Contohnya, 5.900 lebih besar dibanding 789.
  2. Apabila banyak angka pada setiap bilangan sama, maka cobalah bandingkan nilai setiap angka dari kiri ke kanan. Contoh 568 dan 560. Bilangan keduanya sama-sama dari 500, kemudian juga 60, dan terakhir terdapat perbedaan pada angka terakhir, yaitu 8 dan 0.
  3. Gunakan kata lebih dari (>), kurang dari (<), atau sama dengan (=). Berikut contoh soal dan pembahasan yang dapat dijadikan referensi.
  • 795 ... 673
  • 968 ... 1865
  • 3500 ... 3590
Jawaban:
  • 795 > 673
  • 968 < 1865
  • 3500 < 3590

  • Mengurutkan bilangan cacah


SENI BUDAYA
Unsur Seni Rupa



Mengutip dari buku Pendidikan Seni Rupa Estetik Sekolah Dasar oleh Ariana Restian. Unsur-unsur seni rupa meliputi:
. a. Garis
Suatu goresan, batas dari suatu benda yang merupakan sisi dari sebuah bidang. Batas yang dimaksudkan tersebut adalah gabungan dari titik ke titik lainnya yang memiliki kesan dan menghasilkan berbagai bentuk. Sifat: panjang, pendek, vertikal, horizontal, patah, zigzag, lurus, lengkung, dan lain-lainnya.

b. Bidang
Suatu yang dibatasi oleh garis-garis yang mempunyai panjang dan lebar (2 matra). Macam-macam garis bidang:
1) Bidang geometris, bidang yang dibuat secara matematika. Contoh: lingkaran, segitiga, bujur sangkar
2) Bidang organik, bidang yang dibatasi lengkung bebas
3) Bidang bersudut, bidang yang dibatasi oleh beberapa garis lurus yang secara matematika tidak saling mengait
4) Bidang tak beraturan, bidang yang dibatasi oleh garis lurus dan lengkung yang secara matematika tidak saling mengait.

c. Warna
1. Macam -macam warna dan kesannya:
1) Merah : berani, panas, marah
2) Hijau : sejuk, kesuburan
3) Kuning : kegembiraan
4) Biru : agung, tenang, dingin
5) Hitam : sedih, menakutkan, dan sebagainya

2. Pembagian warna:
1) Warna pokok (primer).
- Merah
- Kuning
- Biru

2) Warna sekunder (campuran 2 warna primer)
- Orange (campuran merah dan kuning)
- Ungu (campuran merah dan biru)
- Hijau (campuran kuning dan biru
3) Warna tertier adalah seluruh warna dari warna-warna sekunder tersebut bila dicampurkan akan terbentuk warna-warna yang baru.

Kerjakan soal berikut!

1. Perpotongan beberapa garis yang dibuat dapat membentuk unsur ....

a. garis
b. titik
c. bidang
d. bentuk

2. Bentuk merupakan unsur seni rupa yang berkaitan dengan ....

a. warna
b. bentuk suatu benda
c. sisi gelap terang
d. bahan atau material

3. Karya dua dimensi merupakan karya yang memiliki unsur ....

a. panjang, lebar
b. panjang, tinggi
c. panjang, lebar, tinggi
d. lebar, tinggi

4. Kualitas permukaan benda dapat diketahui dengan penginderaan apakah benda tersebut kasar atau halus. Hal ini termasuk dalam unsur ....

a. warna
b. ruang
c. tone
d. tekstur

5. Kesan yang terjadi sebagai akibat pantulan cahaya dari suatu benda disebut merupakan unsur ...

a. warna
b. ruang
c. tone
d. tekstur


KESIMPULAN :

Alhamdulillah pembelajaran berjalan dengan baik dan lancar sesuai perintah, untuk mapel matematika masih ada 2 siswa yang belum paham membedakan tanda < dan > atau kurang dari dan lebih dari.