Capaian  Pembelajaran Matematika

Elemen Bilangan

Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan berbagai pecahan termasuk pecahan campuran, melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan, serta melakukan operasi perkalian dan pembagian pecahan dengan bilangan asli. Mereka dapat mengubah pecahan menjadi desimal, serta membandingkan dan mengurutkan bilangan desimal (satu angka di belakang koma)

CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA:

3.      Elemen Berbicara dan Mempresentasikan

Peserta didik mampu menyampaikan informasi secara lisan untuk tujuan menghibur dan meyakinkan mitra tutur sesuai kaidah dan konteks. Peserta didik mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu memilih kata yang tepat sesuai dengan norma sosial budaya. Peserta didik mampu menyampaikan informasi dengan fasih dan santun. Peserta didik mampu menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik mampu mempresentasikan gagasan, hasil pengamatan, dan pengalaman dengan logis, sistematis, efektif, dan kritis; mempresentasikan imajinasi secara kreatif.

4.      Elemen Menulis

Peserta didik mampu menulis berbagai teks sederhana berdasarkan gagasan, hasil pengamatan, pengalaman, dan imajinasi. Peserta didik mampu menuliskan hasil pengamatan yang menjelaskan hubungan kausalitas (sebab akibat) untuk meyakinkan pembaca. Peserta didik mampu menggunakan kaidah kebahasaan dan kesastraan untuk menulis teks sesuai dengan konteks dan norma sosial budaya. Peserta didik mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan. Peserta didik mampu menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk karya sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. Peserta didik terampil menulis teks dalam tulisan Latin dan tegak bersambung.

CAPAIAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA

1.      Elemen Mengalami

Pada akhir fase C, peserta didik memahami unsur rupa dan prinsip desain di lingkungan sekitarnya.  Peserta didik menyimpulkan hasil pengamatan dan pemahaman pada perpaduan unsur dalam prinsip desain.

Apa kabar anak sholih sholihah.........

Semoga anak-anak Bu Guru selalu dalam keadaan sehat walaf'iyah ....
Adapun tujuan pembelajaran hari ini murid dapat menjumlah pecahan, mengekspresikan diri melalui hobi, menjawab pertanyaan dan mengenal makrame 

Matematika
Operasi Hitung Pecahan 
Penjumlahan Pecahan Berpenyebut Sama

      Pembahasan
  1. Lukas mendapatkan 2 bagian dari 8 bagian martabak  bisa dituliskan 2/8
  2. Komang mendapatkan 2 bagian dari8 bagian martabak bisa dituliskan 2/8
  3. Jadi, jumlah bagian yang diberikan kepada Lukas dan Komang adalah 2 dan 2 bagian, sehingga bxxisa ditulis 4/8
Pecahan
Eksplorasi
Lukas memiliki 10 penghapus. Karena Lukas merasa memiliki banyak penghapus, ia memberikan penghapusnya kepada Asep sebanyak dua buah dan Yohana sebanyak tiga buah. Bagaimana bentuk pecahan dari banyaknya penghapus yang diberikan kepada Asep dan kepada Yohana?
  1. Asep mendapatkan 2 buah dari 10 buah keseluruhan, bisa dituliskan 2/10
  2. Yohana mendapatkan3 buah dari10 buah keseluruhan, bisa dituliskan 3/10
  3. Jadi, jumlah penghapus yang diberikan kepada Asep dan Yohana  adalah 2 + 3 = 5 buah dari jumlah keseluruhan (10 buah penghapus), ditulis 5/10
Penghapus

Kesimpulan
Hasil penjumlahan berpenyebut sama
Jika ada dua pecahan berpenyebut sama, maka dapat dijumlahkan dengan cara menjumlahkan pembilangnya sedangkan penyebutnya tetap.
   . kerjakan soal 1-4 berikut dengan benar!








   Bahasa Indonesia 
   

   Ekspresi Diri Melalui Hobi
Namaku Jefri Mamantouw, kelas lima SD. Aku anak yang pintar. Nilai-nilaiku tidak pernah di bawah delapan. Pelajaran yang paling aku minati adalah Matematika, menggambar, dan keterampilan. Sayangnya, aku tidak mempunyai banyak teman. Itu karena aku sedikit gagap dan kurang pandai berbicara. 
Jefri
Ayahku berjualan suku cadang motor di garasi rumah kami di Kota Manado. Ayah mempunyai banyak kardus bekas yang ditumpuk di pojok garasi. Kardus tidak terpakai itu boleh kupakai. Aku mencoba membuat sesuatu. Lebih dulu aku menggambar suatu pola di kertas. Aku lalu menjiplaknya di kardus. Aku memotong pola itu dan menempel bagian-bagiannya dengan lem super punya ayah. Jadilah mobil-mobilan! 

Aku tidak berhenti sampai di situ. Aku ingin mainan yang bisa dibongkar pasang. Aku mencari tahu cara membuatnya di internet. Sepulang sekolah, aku mencoba membuat mainan kardus yang bisa dirakit tanpa menggunakan lem. Setiap minggu aku membuat satu mainan. Model hewan, model kendaraan, dan model rumah-rumahan. Iseng-iseng, semua mainan yang kubuat itu kupasang di garasi ayah. 

Pada awalnya, beberapa orang dan teman yang melihat karyaku, menertawakannya. Mereka menganggapku buang-buang waktu dengan barang bekas. Namun, aku tidak memedulikannya. Kegiatan ini sudah menjadi hobi yang menyenangkan buatku.

Suatu hari, ada pelanggan ayah datang ke toko. Model kuda kardus yang aku pasang di atas lemari toko, menarik perhatiannya. Kami berbincang-bincang lama. Aku senang ada yang memuji karyaku. Ia meminta izin untuk memotret hasil-hasil karyaku dan memajangnya di media sosial.

Sejak saat itu, koleksi mainan kardusku mulai dikenal. Banyak pengunjung toko ayah datang untuk melihat koleksiku bahkan tertarik membelinya. Teman-temanku juga berdatangan. Kata ayah, mainan buatanku menginspirasi teman-temanku untuk membuatnya sendiri. Saat ini, aku berencana membuat video tutorial membuat mainan dari kardus bekas, agar lebih banyak anak-anak bisa menciptakan karyanya sendiri.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1. Bagaimana Jefri menghabiskan waktu luangnya?
Jefri menghabiskan waktu luangnya dengan membuat karya dari kardus bekas
2. Apa saja alat dan bahan yang diperlukan Jefri untuk membuat mainan?
Alat dan bahan yang diperlukan adalah kardus bekas, kertas, pensil, gunting, dan lem.
3. Bagaimana proses membuat mainan dari kardus bekas?
Proses dimulai dari membuat pola pada kertas, lalu menjiplaknya di kardus. Kardus kemudian digunting. Hasil guntingan dirakit menjadi sebuah mainan dengan menggunakan lem.
4. Mengapa Jefri menggunakan kardus bekas?
Jefri menggunakan kardus bekas karena bahan tersebut banyak dan mudah ditemukan di garasi rumahnya.
5. Apa saja barang yang Jefri ciptakan?
Jefri membuat banyak mainan model hewan, kendaraan, dan rumahrumahan dari kardus bekas.
6. Bagaimana mainan kardus Jefri menjadi terkenal?
Mainannya menjadi terkenal saat seorang pengunjung memotret hasil karyanya dan memuatnya di media sosial.

Kosa Kata Baru
Berikut adalah makna kata yang bercetak kuning dari teks “Ekspresi Diri Melalui Hobi”. Buatlah kalimat baru menggunakan setiap kata di bawah ini.
  1. gagap = gangguan bicara
  2. jiplak = meniru pola
  3. model = contoh
  4. garasi = bagian rumah tempat menyimpan mobil
  5. tutorial = informasi praktis tentang cara membuat atau melakukan hal tertentu

   SENI BUDAYA 
Mengenal Makrame 
Simaklah video berikut ini!


   Kerjakan soal Pilihan Ganda
     1. Makrame adalah karya seni rupa yang dibuat dengan cara...
  1. a. Memahat dan mengukir
    b. Menyatukan objek seperti manik-manik pada sebuah tali
    c. Menggunakan tali dengan dibuat simpul, dianyam, atau diikat
    d. Mengikat tali pada suatu objek
  2. Berikut ini adalah benda yang tidak bisa dihasilkan melalui teknik makrame adalah...
    a. Gelang
    b. Tempat pot gantung
    c. Tas
    d. Alat masak
  3. Kata makrame berasal dari bahasa Arab, yaitu 'mucaram', yang artinya...
    a. Hiasan
    b. Simpul tali
    c. Susunan kisi-kisi
    d. Anyaman
  4. Yang bukan merupakan bahan alami untuk membuat makrame adalah...
    a. Tali katun
    b. Tali nilon
    c. Tali rami
    d. Benang wol
  5. Simpul dasar yang sering digunakan dalam membuat makrame adalah...
    a. Simpul kepala (larks head knot)
    b. Simpul tunggal
    c. Simpul rantai
    d. Simpul atas bawah

Demikian pembelajaran hari ini
Wassalamualaikum wr wb

Kesimpulan :
Alhamdulillah pembelajaran hari ini berjalan dengan baik dan lancar, untuk mata pelajaran matematika dari 26 peserta didik ada 6 peserta didik yang masih kesulitan menjumlahkan pecahan.