MATERI AJAR
Kelas : IV B
Tema : Berbagai Pekerjaan
Subtema : Jenis-Jenis Pekerjaan
Pembelajaran 6
Muatan Pelajaran : Bahasa Indonesia, PPKn
Hari/tanggal : Senin / 03 Oktober 2022
(Pembukaan 15 Menit)
Assalamu'alaikum....
Selamatt pagiii...
Semangaattt pagi yaa !!!
Baik, pada pertemuan sebelumnya, anak Sholeh Sholehah sudah belajar tentang jenis-jenis pekerjaan dan berbagai tugas / kegiatan dari masing-masing pekerjaan tersebut..
Hari ini kita akan melanjutkan pembelajaran kita yaitu tentang tokoh idola yang jujur, dengan tujuan pembelajaran sebagai berikut :
Dengan membaca teks tentang pemimpin idola pemimpin yang jujur, siswa mampu menilai unsur-unsur cerita (tokoh, konflik, pesan moral) menggunakan pendapat pribadi dengan tepat.
Selamat belajaarrr....!! (Apersepsi)
(Kegiatan Inti 45 Menit)
Yuk kita baca ulang cerita dibawah ini:
Pemimpin Idola, Pemimpin Yang Jujur
Ida, teman sebangku aku. Mungil, berkulit hitam manis, tidak banyak bicara, dan pandai. Ia seorang anak yang sederhana. Ayahnya sudah lama meninggal. Ia tinggal bersama ibu dan adiknya.
Ida anak yang sangat pandai. Nilai-nilainya yang selalu bagus, memberinya kesempatan meneruskan sekolah tanpa biaya. Semua buku pelajaran dan perlengkapan ditanggung oleh sekolah. Ida tak pernah malu dengan kondisi keluarganya. Bahkan ia semakin rajin belajar dan terus berprestasi. Ida juga selalu menjadi tempat bertanya jika teman-temannya mengalami kesulitan dalam pelajaran. Teman-teman memilih Ida sebagai ketua kelas. Pandai, tenang, dapat berkomunikasi dengan baik, serta mampu menjaga ketertiban kelas menjadi modal utamanya.
Hari ini, Ibu Tati mengingatkan tentang ulangan matematika. Sebagian siswa tidak siap. Termasuk Gugut, si jagoan bola, yang duduk di belakang kami. “Waduh, saya belum belajar, Bu! Kemarin saya seharian bermain bola sampai sore. Pulang ke rumah langsung tidur, Bu!” protesnya.
Ulangan tetap berlangsung. Gugut resah. Ia menengok ke kiri dan ke kanan. Tiba-tiba, ditendangnya kursi Ida dari belakang. “Ssstt..Ida! Bantu aku dong! Geser sedikit ke kiri, agar aku bisa melihat jawaban di kertas ulanganmu!” pinta Gugut.
Ida bergeming. Ia hanya menggelengkan kepala pelan, tanpa menengok ke belakang. Gugut mengganggunya lagi.
“Ayo dong, Ida. Sekali ini saja. Nanti aku beri kamu uang sepuluh ribu rupiah. Kamu bisa jajan kue di kantin” rayunya.
Gugut tahu benar Ida tidak pernah jajan di kantin. Ibunya tidak memberinya bekal uang jajan. Ida selalu membawa sebungkus nasi dan lauk dari rumah.
Namun, di luar dugaan Gugut, Ida tidak terusik. Sekali lagi ia menggeleng pelan. Sampai waktu berakhir, Gugut terpaksa menyerahkan kertas ulangannya dengan lunglai.Pada waktu istirahat
Ida menghampiri Gugut.“Maaf ya, Gugut. Aku bukan tidak ingin membantumu. Menyontek dan memberi contekan kepada teman, adalah perbuatan tidak jujur. Bahkan, perbuatan tersebut bisa dianggap sebagai korupsi kecil-kecilan” katanya kepada Gugut.
“Ah, Ida. Masa menyontek sekali saja dianggap korupsi? Setahuku korupsi nilainya milyaran, dan hanya dilakukan oleh pejabat berkuasa” kata Gugut. “Gugut, justru kita harus melatih diri. Korupsi dan menyontek sama-sama mengambil hak orang lain. Bernilai kecil atau besar, tetap saja tidak jujur.
Kita membiasakan diri bertingkah laku lurus, mudah-mudahan ketika besar nanti kita tidak akan tergoda untuk melakukan korupsi. Dalam bentuk apapun!” Ida menambahkan dengan panjang lebar.Aku dan teman-teman sekelas yang ikut mendengarkan percakapan Ida dan Gugut terdiam setuju. Memang tidak salah kami memilih Ida sebagai pemimpin di kelas. Tidak sekedar pandai, Ida juga patut dijadikan teladan.
Sekarang, jawablah pertanyaan berikut :
1. Apa pendapatmu tentang masing-masing tokoh yang terdapat dalam cerita?
2. Apa pendapatmu tentang konflik yang terjadi?
3.Apa pendapatmu tentang pesan moral yang terdapat dalam cerita?
MATEMATIKA
(90 Menit)
KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK)
Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) adalah bilangan terkecil dari kelipatan persekutuan dua bilangan atau lebih.
Contoh :
Tentukan KPK dari 16 dan 18
Kelipatan 16 = 16, 32, 48, 64, 80, 96, 112, 128, 144, ...
Kelipatan 18 = 18, 36, 54, 72, 90, 108, 126, 144, ...
Kelipatan persekutuan dari 16 dan 18 adalah 144.
Jadi KPK dari 16 dan 18 adalah 144.
Mencari KPK juga bisa menggunakan Pohon Faktor dan Sengkedan loh, untuk lebih jelasnya akan Miss Dwi sampaikan di kelas ya nak..
Penting !
Untuk Mencari KPK, Semua Faktor dikalikan, apabila ada faktor yang sama, maka pilih faktor yang memiliki pangkat lebih besar.
(Penutup 15 Menit)
Kesimpulan pembelajaran hari ini adalah pentingnya sikap jujur, Sikap jujur merupakan salah satu makna dari Sila ke-1 Pancasila. Menurut kalian, apa lagi ya contoh yang merupakan makna dari Sila Ke-1 Pancasila ??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar